SOLOPOS.COM - Ilustrasi Paylater. (Freepik).

Solopos.com, SOLO — Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Eko Yunianto, mengatakan tren gesek tunai (gestun) paylater mulai tumbuh sejak pandemi.

Saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (1/7/2023), ia juga menjelaskan semua transaksi menggunakan paylater akan tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

Promosi Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%

“Jika kami amati sebenarnya tren dari gestun paylater ini sudah dimulai sejak pandemi. Kami menjamin semua transaksi menggunakan paylater itu tercatat di SLIK,” ucapnya, Sabtu (1/7/2023).

Eko juga menambahkan rata-rata yang menawarkan transaksi gestun paylater adalah perorangan bukan perusahaan. Sementara, mengenai legalitas jasa gestun paylater ia mengatakan bisa ditanyakan detailnya pada layanan OJK 157.

Yang pasti, ia meminta masyarakat lebih hati-hati dalam bertransaksi. Sekaligus bisa bijaksana dalam menggunakan produk jasa keuangan.

“Memang sekarang banyak akun-akun yang menawarkan jasa tersebut, tapi mayoritas itu perorangan bukan perusahaan. Untuk legalitasnya bisa ditanyakan di unit layanan aduan OJK,” jelasnya.

Eko juga mengatakan, sudah melakukan banyak hal untuk melakukan pencegahan gestun paylater ini.

“Kami sudah melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, agar bisa lebih berhati-hati dalam bertransaksi. Sekaligus bisa bijaksana dalam menggunakan produk jasa keuangan,” tambahnya.

Salah satu penyedia jasa gestun paylater yakni Natalia asal Jogja.  Jasa gestun yang dilakoni Natalia sudah beroperasi sejak 2020.

Ia diajari oleh saudaranya yang sudah beroperasi sejak 2019.  Natalia mencatatkan pendapatan total per bulan lebih dari 20 transaksi dengan nilai mencapai Rp30 juta.

Ia mengatakan, banyak dari pelanggannya adalah warga Solo dan Klaten.

“Yang pertama mengajari saya itu sepupu yang memang dulunya kerja di ecommerce, terus saya coba pas pertengahan pandemi buat penghasilan tambahan, ternyata lumayan, per bulan bisa dapat sekitar Rp3-5 juta itu keuntungan bersih,” ucapnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (1/7/2023).

Data dari OJK Solo per April 2023, ada peningkatan jumlah pengguna paylater di Soloraya mencapai 37,89 persen, dari 942.319 pengguna pada April 2022 menjadi 1,3 juta pengguna di April 2023.

Kota Solo menjadi yang paling banyak menggunakan paylater dengan pengguna mencapai 311.332, Kabupaten Klaten menyusul dengan 231.178 pengguna, disusul Kabupaten Sukoharjo dengan 215.639 pengguna.

Nominal transaksi paylater di Soloraya juga meningkat, dari Rp62,2 miliar pada April 2022 menjadi Rp73,4 miliar pada April 2023 atau naik 17,95 persen.

Kota Solo menjadi yang paling banyak dengan Rp17 miliar, disusul Kabupaten Klaten dengan Rp16 miliar dan Kabupaten Sukoharjo mencapai Rp11 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya