Bisnis
Sabtu, 4 Februari 2023 - 22:07 WIB

Geram Dituding Biang Kerok Minyakita Langka, Peritel: Kemendag Tak Transparan!

Indra Gunawan  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kementerian Perdagangan meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan sederhana merek Minyakita seharga Rp14.000 per liter di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (6/7/2022). (BISNIS/Indra Gunawan).

Solopos.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) geram dengan pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang menyebut minyak goreng merk Minyakita milik pemerintah habis terserap ke ritel modern hingga memicu kelangkaan di pasar tradisional.

Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey mengatakan ritel modern bahkan sering tidak kebagian minyak goreng Minyakita.

Advertisement

Roy menilai, sejak awal distribusi Minyakita oleh Kementerian Perdagangan tidak transparan dan tidak efisien.

Roy menyatakan, ritel modern hanya menerima Minyakita pada awal Juli 2022.

Advertisement

Roy menyatakan, ritel modern hanya menerima Minyakita pada awal Juli 2022.

Meski tidak menyebut angka, Roy memastikan mereka hanya menerima sedikit saja Minyakita.

“Jadi tidak benar, ritel benar ritel modern menyedot Minyakita. Semua bisa disurvei. Bahkan kita tidak kebagian. Jadi sangat berlawanan, pengertian Minyakita dijual habis di ritel modern,” ujar Roy kepada Bisnis, Sabtu (4/2/2023).

Advertisement

Karenanya, pernyataan Zulhas itu kontradiktif dengan kenyataan di lapangan.

“Jadi sangat berlawanan [pernyataan Zulhas], pengertian Minyakita dijual habis di ritel modern,” tandasnya.

Roy menilai, sejak awal distribusi Minyakita tidak transparan dan tidak efisien. Sehingga, saat ini Minyakita di pasaran menjadi langka dan harganya di atas yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu Rp14.000 per liter.

Advertisement

Dia menegaskan profil konsumen ritel modern adalah pembeli minyak goreng jenis premium, bukan curah seperti Minyakita.

“Karena sistem distribusinya tidak berjalan lancar, baik dari Kemendag, maupun jajaran lembaga lainnya. Artinya tidak efisien, transparan, dan hanya dilepas begitu saja,” ungkap Roy.

Sebelumnya, Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas, menyatakan penyebab kelangkaan Minyakita di pasaran lantaran banyak dijual secara online, serta banyak dijual di ritel modern.

Advertisement

Padahal, mulanya pengadaan minyak kemasan dari pemerintah itu dimaksudkan dijual pasar tradisional.

“Banyak yang mengadu, ‘Pak kok minyak gorengnya enggak ada?’ Kita cek, oh bener enggak ada, rupanya banyak di ritel modern dan jualan online,” ujar Zulhas.

Oleh sebab itu, untuk mengatasi kondisi langkanya Minyakita, pemerintah akan menambah kuotanya menjadi 450.000 ton per bulan dari sebelumnya 300.000 ton per bulan.

Selain itu, distribusinya akan difokuskan di pasar-pasar tradisional.

Zulhas menyatakan sudah ada 20.000 lebih pasar yang tersebar di seluruh Indonesia yang menjual Minyakita.

Artinya, ke depan tak boleh lagi ada yang menjual Minyakita secara online maupun di ritel modern.

“Minyaknya enggak boleh lagi dijual online. Kami akan suruh jualnya di pasar. Jadi nanti orang-orang di pasar itu yang bisa membeli [Minyakita],” lanjut Zulhas.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Dituding Zulhas Jadi Biang Kerok Minyakita Langka, Peritel: Tidak Benar!”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif