SOLOPOS.COM - Workshop UMKM Anti Nanggung #JadiMakinProduktif oleh Mixagrip dari PT Kalbe Farma mengajak 500 UMKM di Solo untuk naik kelas. Acara diadakan di The Sunan Hotel Solo, Sabtu (22/7/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution).

Solopos.com, SOLO — PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha Kalbe Consumer Health dengan brand Mixagrip mengadakan workshop usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan tema Anti Nanggung Mixagrip di Sumaryo Grand Ballroom, The Sunan Hotel Solo, Sabtu (22/7/2023).

Kegiatan tersebut menjadi komitmen Kalbe mendukung dan memperkuat sektor UMKM di Indonesia, sejalan dengan program Pemerintah Indonesia berupa Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Workshop UMKM dengan tema Anti Nanggung Mixagrip juga bertujuan mengedukasi dan mengakomodasi kebutuhan kesehatan masyarakat yang mempengaruhi kondisi ekonomi.

General Manager Commercial Kalbe Consumer Health, Kustanto Pramono, mengatakan acara ini sejalan dengan inisiatif keberlanjutan Kalbe yakni Bersama Sehatkan Bangsa.

“Selaras juga dengan visi dan misi Kalbe Consumer Health, yaitu menjadi perusahaan yang inovatif dan terpercaya untuk kehidupan yang bermakna dengan menyediakan layanan solusi kesehatan yang terbaik dan terjangkau,” tambahnya dalam acara tersebut.

Kustanto mengatakan, lewat program tersebut Kalbe mengajak para pelaku UMKM untuk menerapkan nilai-nilai pentingnya manajemen risiko sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan kesuksesan di lingkungan bisnis masing-masing sehingga profit yang dihasilkan bisa maksimal atau anti nanggung.

Program ini dilaksanakan oleh Mixagrip di lima kota di Jawa Tengah, antara lain Soloraya, Semarang, Yogyakarta, Purwokerto, dan Tegal. Mereka berhasil menggandeng sebanyak 900 pelaku UMKM.

Kegiatan meliputi workshop UMKM Anti Nanggung, pemberian paket P3K untuk pekerja sesuai Permenaker, dan memberikan fasilitas konsultasi kesehatan kepada para pekerja UMKM secara online, bekerja sama dengan Klik Dokter.

Acara juga didukung oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM) Republik Indonesia.

Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro KemenKopUKM, Sutarno, mengatakan saat ini UMKM didominasi oleh kelas usaha mikro sebanyak 64 juta pelaku usaha mikro, atau 99,62%.

Pendekatan untuk menaikkan kelas atau meningkatkan pendapatan UMKM juga tidak bisa dengan mengembangkan per entitas bisnis pelaku usaha, tetapi dengan pendekatan kemitraan.

Harapannya ke depan dapat tercapai peningkatan kelas dan memberikan nilai tambah untuk UMKM di Indonesia.

“Untuk memenuhi hal tersebut, pelaku usaha mikro perlu didorong melalui kegiatan pendampingan atau workshop, seperti kegiatan yang dilaksanakan Mixagrip saat ini. Kami sangat mengapresiasi langkah nyata Kalbe Farma mendukung pemberdayaan UMKM di Indonesia. Semoga ke depan, semakin banyak peluang kemitraan yang dibangun oleh Kalbe Farma dengan pelaku UMKM,” tutur Sutarno.

Koordinator Pengembangan Pembinaan dan Penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Produktivitas, Direktorat Bina Peningkatan Produktivitas Ditjen Binalavotas, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI, Ade Syaekudin, pun sepaham.

Ia menuturkan, pihaknya mendorong terjadinya berbagai bentuk sinergi dan kolaborasi untuk peningkatan produktivitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya