SOLOPOS.COM - Prodia Solo menyapa masyarakat yang ada di Solo Square Mall dengan program edukasi kesehatan yang dikemas dengan acara talkshow kesehatan, Jumat (17/3/2023).(Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLOProdia Solo menyapa masyarakat yang ada di Solo Square Mall dengan program edukasi kesehatan yang dikemas dengan acara talkshow kesehatan, Jumat (17/3/2023). Tema yang diangkat adalah Tetap Cantik Tanpa Sindroma Metabolik.

Sebagai pembicara dalam talkshow tersebut, dr. Ayu Kusuma Dewi, M.Si., SpGK., menyampaikan jika saat ini gangguan sindroma metabolik sudah banyak diderita oleh masyarakat Indonesia, baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan. Bahkan kalangan anak-anak pun sudah banyak yang menunjukkan gejala ke arah gangguan tersebut.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Dijelaskan, sindroma metabolik adalah kumpulan gejala dari berbagai faktor risiko kardiometabolik. Faktor risiko tersebut di antaranya ada obesitas sentral, resistensi insulin, intoleransi glukosa, dislipidemia dan Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD).

Obesitas sentral biasanya dapat dilihat ketika lingkar perut seseorang melebihi normal. Menurutnya kondisi ini harus diperhatikan. Sebab dalam perut yang besar, terjadi tidak hanya karena adanya lemak di bawah lapisan kulit. Tapi bisa jadi lemak tersebut juga sudah sampai ke organ dalam. Kemudian adanya resistensi insulin akan berdampak pada diabetes. Ada dua tipe diabetes.

Tipe satu tidak bisa produksi insulin. Tipe kedua insulin cukup tapi tidak bisa masuk sel, atau terjadi resistensi insulin. Hal ini bisa disebabkan karena kegemukan dan kurang olahraga.

“Ketika [faktor risiko] terjadi bersamaan, akan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes,” kata dia.

Dia juga menjelaskan sindroma metabolik bisa menyasar usia 20-60 tahun. Menurutnya banyak masyarakat usia muda yang terkena sindroma metabolik. Banyak di antaranya mereka yang sudah menderita diabetes, gangguan kolesterol, asam urat dan sebagainya. Namun masalahnya banyak dari mereka yang tidak tahu. Hal itu karena banyak masyarakat yang tidak rutin memeriksakan dirinya.

Sementara berbagai macam gangguan tersebut akan bisa diketahui keberadaannya melalui pemeriksaan medis. Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk secara rutin memeriksakan dirinya untuk memastikan kondisi kesehatannya.

Kegiatan edukasi kesehatan tersebut digelar sebagai rangkaian kegiatan perayaan ulang tahun ke-50 Prodia Solo. Branch Manager Prodia Solo, Ida Yosefa, mengatakan tepat pada 7 Mei 2023 nanti usia Prodia sudah memasuki 50 tahun.

Pada kegiatan yang digelar di Solo Square Mall tersebut, pihaknya juga memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang terobosan Prodia menghadapi era digital. Dimana saat ini Prodia memiliki aplikasi U by Prodia.

“Aplikasi ini memiliki banyak manfaat yang bisa didapatkan masyarakat,” jelas dia. Beberapa di antaranya, masyarakat bisa mengakses layanan home service, melihat hasil pemeriksaan kesehatan, melakukan konsultasi dokter melalui chat, membeli obat dan sebagainya.

Dia juga menyampaikan mulai Minggu (19/3/2023), Prodia tetap membuka layanan home service pada hari libur.

“Jadi kami di hari libur tetap buka. Masyarakat bisa pesan home service di hari minggu atau hari libur. Tapi layanannya hanya pukul 07.30 WIB-12.00 WIB. Untuk info lebih lanjut bisa menghubungi Prodia Solo di nomor WhatsApp 0855 1500 830, atau di Prodia.co.id.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya