Bisnis
Kamis, 4 Agustus 2022 - 09:51 WIB

Gas Melon Sulit Didapat, Pengecer di Solo Naikkan Harga hingga Rp20.000

Afifa Enggar Wulandari  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tabung gas elpiji 3 kg. (Solopos-dok)

Solopos.com, SOLO–Sejumlah pengecer elpiji bersubsidi tabung 3 kg atau gas melon di Kota Solo menaikkan harga eceran per tabung.

Warga pun sejak Juli 2022 juga mengeluhkan sulitnya mendapat elpiji 3 kg di warung.

Advertisement

Sebelumya, Pertamina berjanji memberikan penambahan kuota fakultatif atau extra dropping elpiji 3 kg sebanyak 14.600 tabung selama rentang 25 Juli – 6 Agustus 2022.

Auliya, 23, salah satu pengecer asal Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari mengatakan warungnya telah menaikkan harga elpiji 3 kg dari Rp18.000 menjadi Rp20.000. Hal itu telah berlangsung sejak sepekan terakhir.

Advertisement

Auliya, 23, salah satu pengecer asal Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari mengatakan warungnya telah menaikkan harga elpiji 3 kg dari Rp18.000 menjadi Rp20.000. Hal itu telah berlangsung sejak sepekan terakhir.

“Punyaku naik jadi Rp20.000. Baru sepekan terakhir ini tapi naiknya,” papar Auliya saat di wawancara Solopos.com, Kamis (4/8/2022).

Baca Juga: Waduh! Elpiji 3 Kg Mulai Langka di Tulung Klaten

Advertisement

“Mulai sulitnya sejak habis Bakdan Sapi [Iduladha] kemarin. Tapi naiknya baru-baru ini karena dulu paling ya [langka] sebentar. Tapi makin ke sini kok sulit,” jelas dia.

Sementara itu, Gandung Kun, 21, pengecer asal Kelurahan Nusukan mengatakan ia menaikkan harga elpiji 3 kg dari Rp18.000 per tabung menjadi Rp19.000 per tabung. Kenaikan harga di warungnya sudah berlangsung sejak sepekan lalu.

“Naik Rp1.000. Tapi belum lama ini. Jadi Rp19.000 sekarang,” papar Gandung.

Advertisement

Menurut Gandung, kelangkaan elpiji 3 kg terjadi sejak adanya kenaikan harga gas nonsubsidi.

Baca Juga: Kesulitan Mencari Gas Melon, Warga Solo Curhat ke Pemkot

Pada 10 Juli 2022, Pertamina baru saja melakukan penyesuaian harga elpiji nonsubsidi. Misalnya elpiji nonsubsidi berwarna pink seharga Rp58.000 per tabung. Sementara untuk harga elpiji 5,5 kg naik menjadi kisaran Rp100.000 hingga Rp120.000-an.

Advertisement

“Dua hingga tiga pekan bahkan sejak kenaikan gas yang nonsubsidi itu lho,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif