Bisnis
Senin, 20 Desember 2021 - 15:34 WIB

Garuda Indonesia Batalkan Penerbangan Umrah, Ini Alasannya

Anitana Widya Puspa  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Masjidil Haram (haji.kemenag.id)

Solopos.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) membatalkan rencana untuk menerbangkan jemaah umrah pada 23 Desember 2021 seiring dengan hasil diskusi bersama dengan Kementerian Agama (Kemenag).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan terkait dengan persiapan umrah sebetulnya telah dilakukan sejak tahun lalu.

Advertisement

Maskapai pelat merah tersebut meyakini begitu umrah dibuka dan segala persyaratan bisa dipenuhi baik agen travel maupun para jemaah maka akan langsung dapat berpergian.

Dia juga telah menyiapkan untuk periode akhir tahun ini, tetapi karena kasus yang terjadi dan adanya peningkatan hari karantina. Oleh karena itu, sementara ini pemberangkatan Jemaah umrah ditunda sesuai saran dari kementerian Agama.

Advertisement

Dia juga telah menyiapkan untuk periode akhir tahun ini, tetapi karena kasus yang terjadi dan adanya peningkatan hari karantina. Oleh karena itu, sementara ini pemberangkatan Jemaah umrah ditunda sesuai saran dari kementerian Agama.

Baca Juga: Kemenaker Sesalkan Revisi Kenaikan UMP DKI Jakarta, Akan Beri Sanksi?

“Kami putuskan untuk tidak terbang dulu, rencananya awalnya memang terbang 23 Desember 2021, tapi sesuai diskusi dengan Kementerian Agama, sebaiknya kami tunda, Karena mereka yang akan pergi harus melakukan karantina 10 hari,” ujarnya, Senin (19/12/2021) seperti dilansir Bisnis.com.

Advertisement

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan pemerintah mengedepankan aspek perlindungan jemaah di tengah pandemi.

“Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan jemaah di tengah pandemi Covid-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron. Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal 2022. Kamis berharap kondisi segera membaik,” kata Hilman dalam keterangan resminya, Sabtu (18/12/2021).

Baca Juga: Citarasa Bali dan Italia di House of Blue Garnet Best Western Premier

Advertisement

Ada Harapan Pemberangkatan

Menurut Hilman, Kemenag juga sudah menggelar rapat dengan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) sebelum mengambil keputusan ini. Secara umum asosiasi PPIU mendukung imbauan pemerintah menunda keberangkatan ke luar negeri.

“Ada harapan agar tetap ada pemberangkatan, meski jumlahnya diperkecil. Namun secara umum asosiasi PPIU memahami dan menaati imbauan untuk tidak ke luar negeri,” papar Hilman.

Menurut Hilman, Kemenag juga sudah menggelar rapat dengan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) sebelum mengambil keputusan ini. Secara umum asosiasi PPIU mendukung imbauan pemerintah menunda keberangkatan ke luar negeri.

Advertisement

“Ada harapan agar tetap ada pemberangkatan, meski jumlahnya diperkecil. Namun secara umum asosiasi PPIU memahami dan menaati imbauan untuk tidak ke luar negeri,” ujarnya.

Baca Juga: Keren! Industri Fesyen Muslim RI Masuk Peringkat Tiga Dunia

Penerbangan ini rencananya merupakan penerbangan perdana calon jemaah asal Indonesia kembali ke tanah suci usai penerbangan umrah dari Indonesia ditutup pada Februari 2021 lalu akibat penyebaran virus corona (Covid-19).

Kendati demikian, menurut Hilman, PPIU meminta agar kebijakan dan imbauan ini diberikan kepada seluruh penerbangan ke luar negeri, bukan hanya mereka yang akan berangkat umrah.

Dia memastikan Kemenag terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk terus mengupayakan terselenggaranya ibadah umrah yang sehat dan aman. Menurutnya, penyelenggaraan umrah di masa pandemi sekaligus menjadi barometer penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif