SOLOPOS.COM - Ilustrasi mahasiswi.(Freepik).

Solopos.com, SOLO — Para orang tua yang anaknya tidak diterima kampus negeri melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) mulai bersiap untuk menambah anggaran.

Mereka menyiapkan uang sebesar Rp50 hingga Rp300 juta untuk bisa menyekolahkan sang anak ke kampus pilihan.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Para orang tua murid tersebut menjelaskan, uang tersebut merupakan perhitungan dari SPI di kampus negeri dan swasta yang mencapai Rp40 juta ditambah UKT.

Para orang tua juga menyebut, menunggu keputusan sang anak, antara mengikuti Ujian Mandiri dari kampus negeri atau memilih mendaftar ke kampus swasta.

Warga Jebres yang bekerja sebagai kontraktor, Abdul Rohman, 49, menyebut sudah menyiapkan Rp60 juta untuk sang anak.

Uang yang disiapkannya berdasarkan perhitungan SPI di kampus yang menjadi tujuan sang anak, yaitu Universitas Brawijaya Malang. Ia mengatakan, uang tersebut belum termasuk biaya kebutuhan saat kuliah.

“Anak saya memang kepingin masuk Teknik Geodesi Universitas Brawijaya dan ternyata enggak keterima di UTBK SNBT. Jadi ya saya siap Rp60 juta karena SPI nya sudah Rp40 juta ditambah UKT nya mungkin masuk yang golongan delapan jadi sekitar Rp8 juta, sisanya buat biaya lain misalkan ada sumbangan tambahan. Jadi angka tersebut belum termasuk kebutuhannya kalau diterima,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com, Rabu (21/6/2023).

Abdul menjelaskan sudah membujuk sang anak agar bisa berkuliah di sekitar Jawa Tengah agar biaya yang dikeluarkan lebih murah karena biaya masuk melalui jalur UM  menurutnya cukup mahal. Ia mengatakan saat ini biaya perkuliahan di kampus negeri kian mahal .

“Sebenarnya sudah membujuk anak saya supaya kuliah di Jawa Tengah saja seperti di Undip atau UNS, tapi anaknya memang pengen kuliah di Universitas Brawijaya. Kalau di Jawa Tengah masih lebih murah dan biaya kos bisa ditekan kalau di Solo, semakin tahun biaya kampus negeri itu memang tambah mahal. 10 tahun lalu anak pertama saya kuliah cuman habis total Rp50 juta sampai lulus, itu SPI nya Rp25 juta dan per semesternya Rp2,5 juta,” jelasnya.

Cerita serupa diungkapkan Kasbin, 57, asal Purwosari yang bekerja sebagai wiraswasta. Ia menyiapkan Rp250 juta untuk sang anak yang ingin masuk kedokteran di kampus negeri. Kasbin menyebut sudah menyiapkan uang tersebut sejak sang anak masih SMA.

“Anak saya yang terakhir ingin masuk kedokteran, dan saya lihat-lihat SPI nya di kampus negeri sekitar Rp150 sampai Rp300 juta, jadi saya siapkan. Anak saya juga ternyata enggak keterima di kedokteran Undip dan mau coba lagi lewat jalur UM dan misalkan keterima SPI nya Rp250 juta dengan UKT Rp22 juta per semester,” jelasnya.

Ia menyebut dibandingkan masuk ke kampus swasta dengan jurusan yang sama, angka tersebut masih lebih murah.

“Saya coba lihat-lihat di kampus swasta yang ada kedokterannya itu masih lebih mahal, habisnya sekitar Rp450 sampai Rp700 juta. Jadi kalau bayar Rp250 juta plus UKT asal bisa masuk kampus negeri yang berkualitas rasanya jadi murah membayarnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya