SOLOPOS.COM - Suasana Temu Bisnis yang digelar oleh Bank Indonesia dan Dinas Koperasi Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) Perindustrian (Dinkop UKM Perin) di Swiss-Belinn Saripetojo, Purwosari, Solo, pada Selasa (18/7/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Pemasaran dan peluasan pasar menjadi kendala bagi pelaku usaha berkembang. Butuh akses bagi antara pelaku usaha mikro dengan pengusaha besar untuk menggaet pasar baru ini.

Menjawab hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) dan Perindustrian (Dinkop UKM Perin) Solo bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Solo mengadakan Temu Bisnis antara 15 pengusaha besar dengan 100 UKM di Swiss-Belinn Saripetojo, Purwosari, Solo, pada Selasa (18/7/2023).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Kepala Dinkop UKM Perin Solo, Wahyu Kristina, menguraikan temu bisnis ini merupakan salah satu langkah Pemkot untuk memberikan akses pemasaran bagi UKM di samping pembinaan dan pelatihan yang telah diberikan.

Dalam temu bisnis tersebut pelaku UKM bisa bertemu secara langsung dengan pemilik toko ritel, toko oleh-oleh, dan distributor. Setidaknya ada 50 UKM binaan Dinkop UKM Perin Solo yang ikut serta dalam acara tersebut. Sementara 50 UKM lain merupakan UKM dari Soloraya binaan BI Solo. Secara legalitas dan izin produk UKM tersebut telah terkurasi dengan baik.

Selain itu, Ina, sapaan akrabnya menjelaskan fasilitasi temu bisnis semacam ini menjadi cara paling cepat untuk pelaku UKM menjangkau pasar yang lebih luas.

“Daripada mereka [pelaku UKM] menyodorkan sendiri. Sekalian kami fasilitasi dalam satu hari, bisa dapat buyer [pembeli] yang cocok,” ujar Ina, saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara.

Setelah menemukan buyer yang cocok, pihaknya mengaku tetap melakukan pendampingan dalam proses transaksi sebelumnya. Evaluasi tersebut berkaitan dengan kontinuitas transaksi dan konsistensi kapasitas produksi.

Lebih lanjut Kepala BI Solo, Nugroho Joko Prastowo menguraikan langkah temu bisnis ini merupakan salah satu upaya pendampingan berkesinambungan bagi pelaku UKM. Ia menjelaskan pengembangan kapasitas bisa melalui fasilitasi akses marketing, serta berlanjut pada akses pembiayaan. Sebelumnya telah dilakukan pengiriman produk UKM lokal untuk ekspor ke Perancis. Pendampingan UKM ini akan berlanjut hingga puncak Hari UMKM Nasional yang bakal digelar di Solo, Agustus nanti.

Pihaknya juga tengah mengembangkan packaging center di Solo Techno Park untuk membantu standarisasi kemasan produk UKM.

Salah satu peserta temu bisnis, Fahriza Maulana menjelaskan acara ini sangat bermanfaat. Karena untuk pelaku UKM dengan buyer mampu bertemu dan memperkenalkan produk secara langsung. Kemudian juga terwujud kolaborasi untuk membantu penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya