SOLOPOS.COM - Kawasan Jl. Garuda Mas di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang menjadi pasar takjil saat Ramadan. Foto diambil Kamis (16/3/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SUKOHARJO — Berburu takjil menjelang berbuka puasa telah lama menjadi budaya saat Ramadan. Aktivitas ini seringkali ditunggu masyarakat.

Sedangkan bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kuliner, kebiasaan berburu takjil saat Ramadan memberi kesempatan menambahan penghasilan dan keberkahan.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Tak mengherankan tentu beberapa sudut wilayan akan bermunculkan pasar takjil dadakan.

Pada 2022 lalu, di Kota Solo, terdapat pasar takjil dalam rangkaian Semarak Kampung Ramadan 2022.  Pasar Takjil UMKM itu dibuka di area parkir Benteng Vastenburg mulai 5-28 April 2022.

Sebanyak 200 pelaku usaha mikro ikut meramaikan pasar takjil dengan menggelar lapak di area tersebut. Selain itu, di sepanjang Jl. Garuda Mas, di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) setiap Ramadan selalu menjadi pasar dadakan.

Salah satu penjual takjil, Savira Sari, menguraikan ia menjual es buah pada 2019 lalu di kawasan UMS. Ia memanfaatkan momen Ramadan untuk meraup cuan lebih banyak. Dengan harga Rp7.000/buah, ratusan gelas miliknya selalu ludes dalam kurun waktu tiga hingga empat jam.

“Biasanya jualan pukul 13.00 WIB selesai waktu buka puasa, sedia 100 hingga 150 gelas. Modalnya Rp100.000 jualan sama teman-teman,” ujar Savira saat dihubungi Solopos.com pada Kamis (16/3/2023).

Bersama tiga orang temannya, ia bermodalkan Rp300.000 hingga Rp400.000, serta bisa memperoleh omzet Rp700.000 per harinya.

Penjual lainnya, Lia, menguraikan ia berjualan takjil di kawasan UMS saat Ramadan. Namun tidak tepat di pinggir Jl. Garuda Mas. Walaupun dibilang ramai, seringkali ia kalah dengan padagang lain karena banyak takjil lainnya.

Biasanya ia berjualan kolak dan aneka gorengan. Kendati demikian, pada momen Ramadan 2023 ia akan mencoba usaha dadakan ini dengan memanfaatkan momen Ramadan untuk memperoleh penghasilan sebagai mahasiswa.

Salah satu penjual es teh di kawasan UMS, Indah, menguraikan bahwa pada momen Ramadan akan menambah produk yang ia jual. Aneka minuman khas Ramadahan, seperti es buah, es oyen, ataupun lainnya rencananya akan ia jual berdampingan dengan produk utamanya, yaitu es teh.

Ketua atau Carik Langsung Enak Bengawan Solo, Turi Anggraini, saat dihubungi Solopos.com, pada Minggu (12/3/2023), menjelaskan bahwa banyak bisnis menjanjikan saat Ramadan, misalnya kue kering.

Namun, jenis makanan kue basah atau makanan yang khas untuk buka puasa, seperti liwet atau hampers snack atau pudding juga tak kalah menjanjikan.

“Ini kaya tiban[keberkahan] kalau puasa, tapi yang main jadi banyak banget akhirnya malah penjualan biasa kalau menurut saya. Beberapa teman yang jualan takjil kalau enggak lengkap sekalian malah cenderung sepi. Tapi kalau banyak pilihan ada lauk matang malah bakal lebih ramai,” papar Turi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya