SOLOPOS.COM - Antrean di depan loket Pegadaian Purwotomo di Jalan Slamet Riyadi, Selasa (28/3/2023).(Solopos.com/Gigih Windar Pratama).

Solopos.com, SOLO — Warga Solo ramai mendatangi Kantor Pegadaian untuk menggadaikan barangnya pekan pertama Ramadan 2023 ini.

Rata-rata mereka datang untuk menggadaikan emas sebagai persiapan menjelang Lebaran. Meskipun ada juga yang menggadaikan barang untuk modal usaha. 

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Berdasarkan pantauan Solopos.com pada Selasa (28/3/2023), Kantor Pegadaian Purwotomo yang terletak di Jalan Slamet Riyadi sudah ramai sejak Pukul 10.00 WIB.

Salah satu penggadai yang datang yakni Dewi Wahyu Wulandari. Dewi menggadaikan perhiasan emas miliknya untuk persiapan jelang Lebaran.

“Saya habis menggadaikan gelang sama kalung buat persiapan beli tiket Lebaran sama nambah uang saku. Sebenarnya tahun kemarin juga sama, nanti setelah dapat Tunjangan Hari Raya (THR) dan bonus, baru nanti ditebus lagi,” jelasnya.

Dewi menggadaikan kalung emas lima gram dan gelang emas tiga gram miliknya ke pegadaian, karena yakin bisa menebus kembali barang miliknya. Selain itu Pegadaian juga memberikan jaminan terkait keamanan barang yang digadaikan.

“Kalau dijual sayang rasanya karena itu barang yang dibeli sendiri sejak kerja. Kalau dibuat jaminan pinjaman di tempat lain malah risiko, kalau di pegadaian lebih aman dan fair untuk harga tafsirannya. Saya di pegadaian pinjam Rp4 juta dengan jaminan tersebut,” lanjutnya.

Berbeda dengan Dewi, Nico Lukmansyah, mengaku menggadaikan emas milik keluarganya sebagai tambahan untuk modal usaha saat Ramadan.

Ia sebenarnya sudah mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun, masih membutuhkan modal tambahan demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

“Saya merintis usaha kuliner bareng istri saya sejak awal tahun, momen Ramadan ini jualannya makin laris dan uang dari KUR kurang buat nambah modal. Jadi saya sepakat sama istri buat menggadaikan emas nikah,” jelasnya.

Alasan memilih menggadaikan perhiasan tersebut karena bunga yang diberikan pegadaian masuk akal, selain itu pria asal Jebres ini tidak ingin kehilangan emas perhiasan miliknya.

“Saya memilih menggadaikan di pegadaian karena bunganya jelas, selain itu memang enggak mau kehilangan perhiasan istri saya. Kalau misalkan digadaikan di tempat lain, biasanya bunga pinjamannya besar dan kalau misal ditebus lebih cepat malah susah,” ulasnya.

Terpisah, menurut pegawai Pegadaian Purwotomo, Taufan Ramadhan, kepada Solopos.com Selasa (28/3/2023), banyak warga Solo yang mendatangi kantor Pegadaian saat Ramadan.

Rata-rata mereka menggadaikan emas hingga kendaraan untuk menambah uang saku saat Lebaran.

“Memang kalau momentum Ramadan pasti ramai pengunjung, rata-rata datang menggdaikan emas sampai kendaraan bermotor buat biaya mudik. Terus kalau sudah dapat THR nanti ditebus lagi, nominal peminjamannya beragam ada yang Rp1,5 juta ada yang sampai Rp10 juta, tergantung hasil taksiran barang yang digadaikan,” ucapnya.

Bunga pinjaman di Pegadaian juga hanya bekisar 1,5 persen setiap dua pekan. Hal Taufan klaim membuat para penggadai lebih tertarik ke pegadaian dibandingkan meminjam uang di bank dengan persyaratan yang rumit.

“Kami lebih fair karena punya batas pinjaman maksimal yang jelas dari barang yang ditaksir. Jadi setelah barang diberikan ke kami lalu dilihat nilainya, kami akan jelaskan jumlah pinjaman yang bisa diberikan. Bunganya juga kecil hanya 1,5 persen per dua pekan dengan maksimal peminjaman empat bulan, kalau misalkan ingin memperpanjang tenor cukup membayar bunganya saja dan kalau penebusannya dipercepat juga ada penyesuaian bunga,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya