SOLOPOS.COM - Pemilik Steffie Collection, Stephanie Yung. Foto diambil Kamis (19/1/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SRAGEN — Prinsip mata air dalam menjalankan usaha selalu dipegang teguh oleh pemilik Steffie Collection, Stephanie Yung. Wanita 46 tahun asal Sragen ini sukses menjalankan usaha bedding set atau aksesoris tempat tidur.

Ia merupakan satu-satunya orang dari Jawa Tengah yang menerima Anugerah Perempuan Indonesia (API) pada 2020 lalu yang diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga. Sebagai apresiasi perempuan terbaik di bidangnya yang dinilai turut memberdayakan perempuan.

Promosi Jelang HUT ke-59, Telkom Gelar Customer Gathering hingga Beri Bantuan ke UMKM

Wanita dengan nama asli Christiana Agustin ini menguraikan bahwa ia merintis usahanya dari nol. Berbagai kesuksesan yang diraihnya saat ini merupakan buah mimpi di masa lalu yang perlahan ia wujudkan. Produk Stephanie terdiri atas seprai, selimut, bantal, handuk, dan aksesoris tempat tidur lain. Uniknya, kebanyakan produk mereka didesain dengan aksen batik.

Stephani memulai bisnis tersebut sejak lulus bangku kuliah jurusan akuntansi pada 2003 silam. Tak hanya mencari cuan, bisnis tersebut juga fokus pada pemberdayakan perempuan.

Seiring berjalannya waktu, Stephanie mulai menemukan pelanggan tetap. Mereka di antaranya rumah sakit, restoran, hotel, apartemen, spa, hingga kelompok rumah tangga.

Dalam sebulan, Steffie Collection mampu menjual ribuan produk. Pesanan yang ia terima pun menembus luar Pulau Jawa. Hingga kini, area pemasaran miliknya sudah merambah Bali, Lombok, Makassar, Papua, serta diberi kepercayaan menjadi salah satu layer manajemen hotel. Sementara produk miliknya dihargai dalam rentang harga dari puluhan hingga jutaan rupiah tiap buah.

Kesuksesan tersebut juga bisa dilihat saat Stephanie mampu mewakili Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Sragen untuk mengikuti event internasional yaitu festival budaya di Moskow, Rusia, pada 2017 lalu. Produk miliknya juga sanggup memasuki pasar Afrika, dan bisa ikut serta dalam acara International Monetary Fund (IMF) di Bali dan berpartisipasi pada Miss Grand Bali pada 2018 lalu.

Pelanggan Steffie Collection sendiri lebih banyak dari sektor hospitality dengan pembelian skala besar. Namun, tak menutup kemungkinan usaha rumahan seperti indekos.

Pencapaian yang telah diraih oleh pemilik brand Steffie Collection ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, jatuh bangun dalam bekerja menurutnya adalah yang hal lumrah. Badai kecil sempat mewarnai perjalanan bisnismya kala mamanya yang sempat tertipu sistem arisan puluhan tahun lalu dengan kerugian Rp13 juta yang jika diakumulasikan dengan nilai mata uang sekarang bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Ibunya yang mempunyai hobi menjahit mampu menghasilkan produk seprai. Ia kemudian memiliki ide untuk memberanikan diri menjual kain seprai buatan mamanya.

Wanita yang dulunya berprofesi apoteker ini kemudian berkeliling menjual produknya dengan sopir. “Saya malah belajar dari sopir, karena dia sales roti. Istilahnya dikawal [produknya] dimasukkan ke toko-toko, kurang lebih ada 20 buah seprai,” terang Stephanie, saat ditemui Solopos.com, di rumahnya, pada Kamis (19/1/2023).

Ia kemudian berkeliling untuk memasarkan produk miliknya dan mulai beli bahan seprai untuk dibawa ke kota lain. Bahkan, Stephanie mengaku ia pernah rela menaiki truk untuk memasarkan produknya.

Setelah seprai, akhirnya ia mulai mengembangkan produk lainnya yaitu gorden, springbed, dan berbagai macam boneka. Rumah produksi dan toko pusat miliknya saat ini berada di Sarigunan, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen.

Tidak mudah untuk mengembangkan usaha tersebut, menurut Stephanie tantangan terberat dalam menjalankan usahanya ketika terjadi badai besar yang melanda kehidupan ekonomi dan rumah tangga. Alumnus Universitas Kristen Satya Wacana ini pernah mengalami setiap harinya dari pagi hingga malam untuk mengurus anak, mengurus pekerjaan.

Stephanie melakukan hal ini sendirian, tidak ada asisten rumah tangga, tidak ada sales kendaraan. Ia juga harus mengurus ibunya karena sempat dirawat di rumah sakit akibat serangan jantung.

Ia memegang prinsip yang kuat dalam membangun bisnis yang meliputi cerdas, spirit emosional, dan intelektual. Gagal dan jatuh adalah yang biasa. Ia menyakini ada tangan Tuhan yang bisa diandalkan. Menurutnya, kemampuan manusia itu terbatas tanpa bantuan Tuhan.

Menurut ibu dua anak ini, kedewasaan spiritual dan emosional adalah kunci suksesnya dalam berbisnis. Berkat filosofinya dalam berbisnis yaitu sharing, charing, living, dan empowering, Stephanie menjadikan Steffie Collection seperti mata air yang bisa memberikan kehidupan untuk masyarakat yang lebih luas, khususnya bagi kalangan perempuan.

Ia mengaku salah satu tujuan dalam membangun bisnisnya adalah untuk memberdayakan kaum perempuan. Ibu dari Caroline Marcella dan Edwar Marcelino ini menyakini bahwa potensi pemasaran produknya akan meluas dan terbuka lebar, apalagi dengan semakin berkembangnya sektor pariwisata di Indonesia, sehingga ia membidik untuk mengembangkan usahanya di pusat pariwisata di Indonesia.

Stephanie sangat yakin bahwa bisnis merupakan sebuah relasi. Ia memahami bagaimana cara membina relasi yang baik dengan siapapun, termasuk tim, mitra kerja, customer, dan lingkungan.

Sebagai Ketua DPC Perempuan Pemimpin Indonesia (PPI) Kabupaten Sragen, ia mendorong perempuan untuk terus mengembangkan sektor UMKM sehingga bisa ikut menggerakkan roda ekonomi masyarakat, utamanya keluarga. Ia mendorong perempuan untuk mempunyai pekerjaan sehingga ketika terjadi hal buruk dalam rumah tangga, tetap bisa bertahan.

PPI sendiri concern menjadikan perempuan mandiri, berkompetisi, dan berkualitas. serta memberdayakan perempuan dari berbagai bidang. Ketua Pekumpulan PPI Dewan Perwakilan Jawa Tengah, Endang Tri Sukarso, menguraikan bahwa PPI sendiri merupakan salah satu perkumpulan dari API dari Menteri PPPA. Ia menguraikan Stephanie merupakan salah satu orang yang mampu aktif dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya