SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat koleksi buku dalam festival literasi dan pasar buku yang digelar Patjarmerah di Ndalem Djojokoesoeman, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (1/7/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Menggagas sebuah acara yang memfasilitasi masyarakat untuk menumbuhkan semangat literasi, menjadi alasan bagi Windy Ariestanty menggagas festival literasi Patjarmerah. 

Festival Patjarmrah digelar di Cagar budaya Ndalem Djojokoesoeman mulai Sabtu (1/7/2023) hingga Minggu (9/7/2023). Festival ini cukup diminati masyarakat khususnya pencinta literasi. Menurut Windy, dalam sembilan hari acara ini dikunjungi lebih dari 16.000 pengunjung.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Secara jumlah pengunjung dari catatan kami, sejak hari pertama hingga tadi siang totalnya sudah 16.000 orang, belum termasuk yang malam hari. Ekspektasi kami, per hari itu 1.000 orang sudah sangat bagus, tetapi ternyata lebih,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Minggu (9/7/2023).

Menurut Windy, kegiatan ini bukan untuk mengukur tingkat literasi di Kota Solo, namun memberikan wadah untuk memberikan inklusi sekaligus membangkitkan budaya membaca.

“Kami sudah tidak lagi berbicara bagaimana tingkat literasi di sebuah kota, apalagi kami baru sembilan hari di sini. Yang kami lakukan adalah bagaimana memfasilitasi keinginan membaca masyarakat, maka dari itu kegiatan kami termasuk pelatihan sastra, seni hingga diskusi,” tambahnya.

Ia berharap, dengan animo masyarakat yang tinggi dari masyarakat terhadap festival literasi Patjarmerah, menjadi pemantik bagi para penggagas festival literasi lainnya. Menurutnya, dengan suksesnya festival Patjarmerah, menjadi contoh bahwa festivasl literasi masih diminati.

“Banyak sebelumnya festival literasi di Solo, semoga dengan adanya festival literasi Patjarmerah, bisa membuktikan bahwa festival literasi sangat diminati asal digarap dengan konsep yang apik dan menarik,” ulasnya. 

Disinggung mengenai apakah Patjarmerah akan kembali digelar di Solo, Windy menyebut siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Solo.

“Cita-cita kami berkeliling Indonesia dan membantu masyarakat untuk bisa mendapatkan fasilitas literasi. Tapi kami siap jika Pemkot Solo atau siapapun mau menggelar festival literasi di Solo ingin bekerjasama, namun, sekali lagi kami juga harus mengukurkekuatan kami dan kerja sama yang dijalani seperti apa,” ulasnya.

Ia juga mengapresiasi Pemkot Solo dan sejumlah pihak yang mau bekerjasama mensukseskan event festival literasi Patjarmerah ini. Windy juga memuji peran serta para Patjarkita yang membantu kegiatan sejak hari pertama.

“Kami mengapresiasi Pemkot Solo melalui Dinas Pariwisata yang mengizinkan kami menggunakan Ndalem Djojokoesoeman, memberikan banner informasi kegiatan kami, juga sejumlah kawanpatjar yang membantu publikasi seperti Solopos dan MettaFM. Para Patjarkita juga sangat luar biasa membantu sejak hari pertama membuat acara ini berjalan lancar,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya