Solopos.com, SOLO — Penyedia jasa penukaran uang di Solo marak karena keuntungan yang menggiurkan. Keuntungan yang mereka peroleh mulai Rp200.000 per hari. Mendekati Lebaran, keuntungan yang didapatkan kian besar, bahkan pernah mendapatkan keuntungan Rp3 juta dalam sehari.
Bayu adalah salah satu penyedia jasa penukaran uang tersebut, ia bersama rekannya membuka lapak di sekitar Benteng Vastenburg.
Ia mengaku, mendapatkan uang pecahan tersebut dari salah satu pedagang uang pecahan yang ada di Solo. Bayu membayar margin sebesar lima hingga sepuluh persen dari nominal yang diambilnya.
“Saya ambilnya waktu itu Rp10 juta, terus kami bayar tambahan Rp500.000 jadi totalnya Rp10.500.000. Kalau ada permintaan khusus misal pecahan Rp5.000 diperbanyak ada tambahan ongkosnya sekitar Rp20.000, semakin mendekati lebaran biaya tambahannya semakin besar bisa sampai 10 persen,” kisah Bayu.
“Saya ambilnya waktu itu Rp10 juta, terus kami bayar tambahan Rp500.000 jadi totalnya Rp10.500.000. Kalau ada permintaan khusus misal pecahan Rp5.000 diperbanyak ada tambahan ongkosnya sekitar Rp20.000, semakin mendekati lebaran biaya tambahannya semakin besar bisa sampai 10 persen,” kisah Bayu.
Bayu mengaku baru akan menutup lapaknya saat Malam Takbiran.
“Kalau sekarang paling untungnya Rp200.000 per hari, tapi bisa lebih juga tergantung banyak yang beli atau enggak. Puncaknya nanti H-7 sampai H-2 pengalaman tahun kemarin bisa dapat sampai Rp3 juta, tapi melihat trennya bisa lebih besar untungnya, apalagi stok uangnya juga sudah menipis. Pecahan Rp1.000 sudah langka, bentar lagi yang Rp5.000 an juga habis,” jelasnya.
“Kalau lewat jasa yang ada di pinggir jalan begini lebih cepat dan bisa memilih mau pecahan berapa. Kalau di bank semuanya serba paketan, belum lagi antrenya bisa makan waktu,” jelas Rexy.
Rexy juga mengaku, ongkos jasa yang ditawarkan masih masuk akal dan sebanding dengan kemudahan untuk mendapatkan uang baru.
“Harganya juga masuk akal, paling cuman menambah Rp10.000 sampai Rp15.000 sudah dapat uang pecahan, asalkan belum mepet Lebaran masih murah. Tapi kalau sudah masuk H-10 Lebaran, ongkos jasanya sudah mahal bisa sampai Rp50.000,” ulasnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia mengimbau masyarakat agar tidak menukarkan uang pecahan kecil di jasa penukaran uang pinggir jalan yang biasanya marak menjelang lebaran. BI mengimbau masyarakat langsung menukarkan lewat perbankan.
Mengingat, penukaran uang di pinggir jalan cukup rawan. Mulai dari rawan kejahatan jalanan hingga rawan uang palsu.