SOLOPOS.COM - Patung Pandawa yang menjadi ciri khas kawasan Solo Baru. Jalan raya utama di Solo Baru akan dinamai ulang menjadi Jl Ir Soekarno. (JIBI/SOLOPOS/Rochmah Ermawati)

Solopos.com, SUKOHARJO – Harga tanah di kawasan Solo Baru, Sukoharjo, terus membumbung tinggi setiap tahun. Tak main-main, harga tanah di pinggir Jalan Ir Soekarno yang menjadi akses utama kawasan Solo Baru dibanderol hingga Rp25 juta per meter persegi.

Pesatnya pembangunan fisik di kawasan Solo Baru membuat harga tanah terus melejit. Selama ini, kawasan Solo Baru menjadi pusat bisnis terbesar di Soloraya. Awalnya, hanya ada deretan rumah toko (ruko) yang disewa para pelaku bisnis. Lokasi ruko itu berderet di pinggir Jalan Ir Soekarno.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Pembangunan fisik di Solo Baru terlihat pada satu dekade terakhir. Banyak investor yang tertarik menanamkan saham di Solo Baru dengan pertimbangan lokasi yang cukup strategis. Para investor itu membangun mal dan pusat perbelanjaan. Tak hanya itu, bermunculan hotel berbintang yang melengkapi kawasan Solo Baru.

Beberapa tahun terakhir, muncul pula rumah sakit unggulan dan apartemen ekslusif yang menawarkan beragam fasilitas lengkap. Hal ini berimbas pada harga tanah yang menjadi aset investasi yang nilainya selalu bergerak setiap tahun.

Tentunya, harga tanah paling mahal terletak di pinggir Jalan Ir Soekarno mulai dari Bundaran Tanjunganom hingga Bundaran Pandawa. Sementara, harga tanah di perkampungan atau gang relatif lebih terjangkau dibandingkan pinggir jalan protokol.

Pantauan Solopos.com, Senin (12/6/2023) di situs jual beli properti, Rumah.com, ada penawaran iklan tanah seluas 1.311 meter persegi. Lokasi tanah ditutup rapat dengan seng setinggi dua meter di Jl. Ir Soekarno. Harga yang dibanderol oleh sang pemilik tanah senilai Rp31,775 miliar. Dengan kata lain, harga tanah satu meter persegi dibanderol kurang lebih Rp25juta.

Ada juga penawaran iklan tanah lainnya di kawasan Solo Baru namun lokasinya di wilayah kompleks perumahan. Tanah yang ditawarkan seluas 460 meter persegi senilai Rp6,9 miliar atau 15 juta per meter persegi.

Seorang agen properti asal Sukoharjo, Wawan, mengatakan banyak calon investor yang mengincar tanah saat pengembangan fisik kawasan Solo Baru pada periode 2010-2015. Kala itu, kawasan Solo Baru menjadi surga investasi lantaran pesatnya pembangunan fisik. Kini, calon investor yang melirik tanah di kawasan tersebut tak sebanyak beberapa tahun lalu.

Harga tanah di kawasan Solo Baru tergolong tinggi dibanding daerah lain di Soloraya. Selain lokasi yang strategis, aksesibilitas menuju fasilitas umum menjadi pertimbangan utama menanamkan investasi di kawasan Solo Baru. “Nilai tanah bakal terus naik karena sifatnya investasi jangka panjang. Bisa saja nanti harga tanah mencapai Rp30 juta per meter persegi pada lima tahun mendatang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya