SOLOPOS.COM - Bagi yang masih memasang listrik mungkin mempertimbangkan lebih hemat mana 900 Volt Ampere (VA) dengan 1.300 VA. (Ilustrasi/Bisnis)
Solopos.com, SOLO – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menganjurkan pelanggan rumahan untuk untuk memasang meteran listrik prabayar atau listrik token. Berikut adalah estimasi biaya ganti meteran listrik pascabayar ke sistem prabayar dengan token.
Meteran listrik dengan sistem prabayar memiliki skema pembayaran yang hampir mirip dengan pengisian pulsa pada nomor handphone. Dengan listrik token, pelanggan tidak perlu membayar tagihan listrik secara bulanan. Pelanggan hanya perlu mengeluarkan uang bila saldo token listrik habis.
Pihak PLN mempunyai program pergantian meteran listrik dari pascabayar ke prabayar atau token. Lalu berapa sebenarnya biaya ganti meteran listrik pascabayar ke listrik prabayar dengan token?
Sebelum membahas anggaran biaya yang dibutuhkan, perlu disampaikan persyaratan yang dibutuhkan untuk mengganti meteran listrik pascabayar ke prabayar. Berikut beberapa berkas persyaratan pergantian meteran listrik ke token berikut caranya seperti dilansir dari laman Biaya Tarif.
Baca Juga: Pemprov Jateng Bakal Perbanyak Mobil Dinas Listrik pada 2023
Cara ganti meteran listrik pascabayar ke prabayar dengan token:
Biaya ganti meteran listrik dari pascabayar ke prabayar dengan token sebenarnya nol rupiah alias gratis. Namun, pelanggan diharuskan membeli voucher token listrik prabayar untuk kali pertama. Pembelian token listrik tersebut sesuai dengan kebutuhan pelanggan, mulai harga Rp5.000 hingga Rp1.000.000.
Jika pelanggan ingin mengganti meteran listrik sekaligus menambah daya, akan dikenakan biaya tambahan. Besarnya biaya tambahan disesuaikan dengan penambahan daya listrik yang diinginkan pelanggan.
Baca Juga: Lagi, Wilayah Semarang Timur Alami Pemadaman Listrik, Ini Jadwalnya
Pembayaran biaya ganti meteran listrik pascabayar ke prabayar dengan token sekaligus menambah daya itu dapat dilakukan melalui kantor cabang atau rayon PLN terdekat. Pelanggan juga bisa membayarnya melalui pihak ketiga yang telah bekerja sama dengan PLN, seperti Pos Indonesia, Indomaret, Alfamart, Bank, dan pihak ketiga lainnya.