SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat Lion Air. (lionair.co.id)

Solopos.com, SOLO — Penerbangan dari dan menuju Yogyakarta dan Solo disebut masih berjalan lancar dan tidak terdampak oleh erupsi Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023).

Hal tersebut disampaikan oleh pihak Lion Air Group melalui keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Sabtu sore.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, menyampaikan Lion Air Group telah mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penerbangan.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Semua penerbangan diarahkan untuk menghindari zona bahaya yang telah ditentukan oleh pihak berwenang. Dengan begitu tidak terpengaruh langsung oleh erupsi Gunung Merapi.

Disebutkan, Lion Air Group terus memantau situasi dan perkembangan terkini dari erupsi Gunung Merapi dan tetap siap untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan seluruh penumpang dan kru.

“Operasional Lion Air Group mengikuti pemberitahuan resmi dari otoritas penerbangan sipil,” kata dia.
Lion Air Group terus berkoordinasi dan melakukan komunikasi intensif bersama regulator, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara dan instansi terkait lainnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan awan panas guguran yang ke luar dari Gunung Merapi pada Sabtu (11/3/2023) memiliki jarak luncur sejauh 4 kilometer ke arah barat daya yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso saat konferensi pers virtual dipantau di Yogyakarta, Sabtu (11/3/2023), mengatakan berdasarkan pantauan sejak meluncur pertama pada pukul 12.12 WIB hingga 16.00 WIB, awan panas guguran tercatat ke luar dari Merapi sebanyak 24 kali.

“Setidaknya intensitasnya terbesar kedua setelah [erupsi] pada 27 Januari 2021. Saat itu rentetan awan panasnya sebanyak 52 kali ke arah Kali Boyong,” kata dia dikutip dari Antara.

Selain memaparkan jarak luncur guguran awan panas akibat erupsi Gunung Merapi, dia juga memaparkan awan panas guguran itu terekam di seismograf dengan amplitudo antara 25-70 mm dan durasi 128-458 detik.

Agus mengatakan hujan abu tipis akibat erupsi Merapi itu dilaporkan terjadi di sektor barat laut-utara dengan intensitas bervariasi yang di antaranya mencapai Kota Magelang, Jawa Tengah.

Sebaran abu juga dilaporkan menjangkau hingga wilayah Wonosobo, Jawa Tengah atau mencapai 33 km dari puncak Merapi.

“Jauhnya sebaran abu Merapi ini tidak berarti kemudian erupsinya sangat besar karena ini tergantung kekuatan angin juga tapi memang intensitasnya saat ini terhitung cukup besar,” kata dia.

Hingga saat ini, Budi mengatakan BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level III atau Siaga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya