SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Empat komoditas pangan berpotensi menjadi penyumbang terbesar laju inflasi di Kota Solo pada periode Maret dan April. Empat komoditas pangan tersebut, yakni cabai merah, cabai rawait, bawang putih, dan beras.

Naiknya laju inflasi daerah menjadi fenomena tahunan yang terjadi saat periode Ramadan dan Lebaran.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Tingkat permintaan kebutuhan pokok melonjak tajam selama periode tersebut. Masyarakat berbondong-bondong ke pasar tradisional, pusat perbelanjaan hingga swalayan untuk membeli kebutuhan pokok dalam jumlah besar.

Hal ini mengakibatkan harga kebutuhan pokok di pasaran mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

“Sejak akhir 2022, laju inflasi di Kota Solo cenderung tinggi setiap bulan. Komoditas pangan menjadi sektor penyumbang terbesar inflasi di Solo. Terutama empat komoditas pangan, yakni cabai merah, cabai rawit, bawang putih dan kemungkinan beras yang harganya mengalami kenaikan selama beberapa bulan terakhir,” kata pengamat ekonomi asal UMS, Anton Agus Setyawan, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (19/3/2023).

Tak menutup kemungkinan, laju inflasi di Soloraya pada periode Maret-April lebih tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Terlebih, saat dua pekan menjelang Lebaran lantaran para aparatur sipil negara (ASN) dan karyawan swasta telah menerima tunjangan hari raya (THR).

Mereka bakal menghabiskan sebagian lebih uang THR untuk membeli kebutuhan pokok dan beragam kue dan roti untuk disimpan di rumah.

Guru Besar Fakultas Ekonomi UMS ini menyampaikan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo harus melakukan identifikasi untuk menekan potensi naiknya laju inflasi pada Maret dan April. Termasuk pengendalian suplai dan demand agar harga kebutuhan tidak naik secara signifikan.

Selain itu, para pedagang tidak menahan barang yang berpengaruh besar terhadap kenaikan harga komoditas pangan. “Lalu bagaimana antisipasi untuk menekan laju inflasi. Pemerintah juga harus siap melakukan operasi pasar jika kondisi harga komoditas pangan terus menerus mengalami kenaikan,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo menyampaikan TPID Solo bersinergi dengan mitra strategis untuk untuk memenuhi dan menjaga suplai komoditas pangan selama periode Ramadan dan Lebaran.

Hal ini dilakukan untuk menjaga stablitas harga kebutuhan pokok di pasaran. Tingginya permintaan masyarakat harus sejalan dengan suplai pasokan komoditas pangan di pasaran.

“Permintaan komoditas pangan pasti naik sehingga harus dibarengi lancarnya pasokan komoditas pangan. Ini salah satu upaya menekan inflasi daerah saat Ramadan dan Lebaran,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya