SOLOPOS.COM - Ilustrasi industri mebel. (Endang Muchtar/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO —  Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mendorong penguatan industri mebel dan kerajinan industri lokal untuk terus tumbuh. Menyusul  adanya penurunan ekspor mebel dan kerajinan hingga 6% pada kuartal pertama 2023 .

Melalui keterangan resminya dalam rilis, Jumat (1/9/2023), Ketua Umum HIMKI 2023-2026, Abdul Sobur, Kamis (31/8/2023), berharap pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) pada Maret lalu bisa menahan penurunan ekspor tersebut pada kuartal selanjutnya.

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

Dengan demikian, sebenarnya peluang pasar global terhadap produk mebel dan kerajinan masih terbuka.

Terlebih saat ini banyak pembangunan yang diproyeksikan akan menciptakan permintaan cukup besar pada produk mebel dan kerajinan nasional.

Sementara, saat ini pasar Amerika Serikat (AS) dan Eropa masih menjadi pasar terbesar produk mebel dan kerajinan nasional.

Abdul menjelaskan HIMKI terus berusaha untuk menembus pasar-pasar baru, apalagi jika kita memperhatikan kondisi semakin menurunnya permintaan di pasar lama yaitu AS dan Eropa karena tengah mengalami inflasi yang sangat besar.

Abdul menyebut, HIMKI bersama pemerintah telah menargetkan nilai ekspor sebesar US$ 5 miliar. Sehingga, menurutnya perlu melakukan kerja sama secara sinergis, terutama pada saat ini ketika kondisi global tidak sedang baik-baik saja.

Di sisi lain, para pesaing industri mebel Indonesia seperti Vietnam dan Malaysia juga semakin bergerak meninggalkan posisi Indonesia dari sisi ekspor mebel.

“Untuk itu, untuk mengantisipasi jika situasi semakin memburuk, kita harus memanfaatkan dan mengoptimalisasi e-merging market, seperti Timur Tengah, India dan pasar Asia lainnya,” tambah Abdul dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) Ke-3 HIMKI  di Jakarta, Kamis.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD HIMKI Semarang Raya, Kuswidiarso menegaskan perlunya restrukturisasi permesinan untuk industri mebel dan kerajinan.

Mesin-mesin terbaru nantinya dipastikan sangat membantu dalam hal produksi.

“Sekarang harga-harga mesin juga sudah terjangkau. Untuk yang UKM-UKM kami sangat membutuhkan bantuan pemerintah dan bantuan selama ini dari pemerintah sudah membantu industri mebel dan kerajinan,” tambah Kuswidiarso.

HIMKI Tanggung Jawab Membina dan Mengembangkan Kerja Sama

Sebelumnya, Abdul menjelaskan HIMKI sebagai perhimpunan pelaku usaha di sektor industri permebelan dan kerajinan menyadari tanggung jawabnya untuk membina dan mengembangkan kerja sama yang serasi.

Oleh karena itu, mereka mendorong pemerataan kesempatan berusaha sekaligus berupaya mewujudkan pembangunan nasional di bidang ekonomi.

Saat ini, pihaknya terus melakukan pengembangan dan penguatan industri mebel dan kerajinan nasional, yang meliputi terjaminnya keberlangsungan supply bahan baku dan penunjang, desain dan inovasi produk, serta peningkatan kemampuan produksi.

Lebih luas lagi, HIMKI juga mendorong pengembangan sumber daya manusia, promosi dan pemasaran, serta pengembangan kelembagaan agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi industri mebel dan kerajinan nasional.

Lebih lanjut, Abdul menguraikan, mebel dan kerajinan nasional merupakan industri yang sangat penting.

Mengingat, mebel digadang-gadang jadi penopang ekonomi dan menjadi jalan keluar negara dalam penyerapan tenaga kerja.

Abdul mengklaim industri mebel dan kerajinan tetap eksis dan menghasilkan devisa bagi negara disaat industri lain terkena imbas krisis, karena mereka didukung local content yang cukup besar.

“HIMKI optimistis industri ini akan terus mengalami pertumbuhan. Dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki bisa dikelola dengan baik, Indonesia bisa menjadi leader untuk industri mebel dan kerajinan di kawasan regional ASEAN,” terang Abdul dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat (1/9/2023).

Abdul menegasakan dengan ketersediaan bahan baku hasil hutan yang melimpah dan sumber daya manusia yang terampil dalam jumlah besar, industri mebel mestinya menjadi industri yang tangguh.

Pihaknya menyadari, saat ini kondisi perekonomian dunia belum pulih akibat kondisi geopolitik.

Meskpiun demikian, permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan masih terus tumbuh dengan pemasok utama China yang saat ini memimpin sebagai eksportir terbesar produk mebel dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya