Bisnis
Kamis, 26 Januari 2023 - 17:17 WIB

Ekspor Handycraft Masih Lesu, Asephi Soloraya Optimalkan Pasar Domestik

R Bony Eko Wicaksono  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Produk kerajinan tangan dipamerkan saat Gebyar Batik dan Craft 2023 di Paragon Solo Mall, Kamis (26/1/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Asosiasi Eksportir dan Produsen Handycraft Indonesia (Asephi) Soloraya menggenjot pasar domestik pada Gebyar Batik dan Craft 2023 di Paragon Solo Mall mulai 25-29 Januari. Pasar lokal atau domestik justru tumbuh dibanding ekspor setelah pandemi Covid-19.

Event Gebyar Batik dan Craft 2023 diramaikan oleh 45 stan yang menawarkan beragam produk kerajinan tangan dan batik. Selain para perajin handycraft asal Soloraya, pameran tersebut juga diikuti dua stan perajin asal Semarang. Pemaran tersebut merupakan kali kedua yang digelar pengurus Asephi Soloraya. Sebelumnya, pameran serupa digelar pada 2022.

Advertisement

Ketua Asephi Soloraya, Amin Suhudi Sutiman, mengatakan pasar domestik untuk kerajinan tangan, fesyen, dan batik cenderung meningkat dalam setahun terakhir. Order dari buyer atau pelanggan selalu ada setiap bulan.

“Kami optimalkan terlebih dahulu pasar domestik yang terus tumbuh. Ini potensial bagi produk-produk kerajinan tangan,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (25/1/2023). Amin menyebut saat ini, pasar ekspor kerajinan tangan masih lesu dan terus menurun sejak munculnya pandemi Covid-19.

Apalagi, ditambah perang Rusia-Ukraina yang berdampak signifikan terhadap permintaan dari luar negeri. Namun demikian, masih ada beberapa buyer yang memesan handycraft dalam jumlah besar.

Advertisement

Selama ini, Amerika Serikat dan Uni Eropa menjadi pasar ekspor terbesar handycraft. “Perlahan-lahan tetap akan kami optimalkan pasar ekspor handycraft. Memang, order ekspor lebih bernilai karena dalam jumlah besar. Berbeda dibanding order dari domestik yang relatif sedikit demi sedikit,” ujar dia.

Dengan digelarnya pameran handycraft itu, Amin berharap mampu menyuntikkan motivasi para perajin handycraft untuk meningkatkan produksi dan pemasaran. Para perajin handycraft dan batik ikut terpuruk akibat pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun.

Seorang perajin handycraft, Andi menyampaikan pasar dalam negeri tak kalah potensial dibanding pasar ekspor. Peningkatkan permintaan pasar domestik terjadi sejak pertengahan hingga akhir 2022.

Advertisement

Di Kota Solo, banyak event atau kegiatan yang melibatkan para usaha kecil dan menengah (UKM) kerajinan tangan dan batik. “Alhamdulillah, terus bertambah, terutama pada akhir tahun lalu. Semoga lebih meningkat lagi pada 2023,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif