SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kinerja ekspor batik di Solo menyusut baik dari segi volume maupun nilai ekspor pada 2022 dibanding tahun sebelumnya.
Nilai ekspor batik anjlok US$1.319.535  yang dipengaruhi menurunnya permintaan dan normalisasi harga komoditas global.
Secara umum, kinerja ekspor pada 2022 mencatatkan tren positif. Nilai ekspor menyentuh US$56.231.019. Namun, perkembangan ekspor batik justru turun dalam kurun waktu 12 bulan pada tahun lalu. Padahal, batik menjadi salah satu komoditas ekspor andalan di Kota Bengawan.
Melandainya kinerja ekspor batik ditunjukkkan dari segi volume sebesar kurang lebih 300.000 kilogram. Volume ekspor batik pada 2021 tercatat sebanyak 863.485,96 kilogram.
Ekspor batik mengalami pelambatan baik di semester I maupun semester II pada 2022. Sehingga total volume ekspor batik hanya mencapai 565.233,43 kilogram pada 2022.
Kondisi ini berimplikasi pada menurunnya nilai ekspor batik secara year on year (YoY). Komoditas batik mencatatkan nilai transaksi ekspor yang  menggembirakan pada 2021, yakni menyentuh US$9.537.620. Sedangkan, nilai ekspor batik pada 2022 hanya US$8.218.085. Artinya, ada penurunan senilai US$1.319.535 pada tahun lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Ekspor dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Endang Kurnia Maharani mengatakan kinerja beberapa komoditas ekspor, termasuk batik memang sempat menurun utamanya pada kuartal tiga/2022.
“Permintaan global menurun berpengaruh terhadap tren ekspor batik. Kemudian, pada kuartal 3/2022, masa kerjasama dari buyer di luar negeri yang habis,” kata dia, saat ditemui Solopos.com, Selasa (17/1/2023).
Selama ini, lanjut Endang, pasar ekspor batik didominasi di sejumlah negara di Amerika dan Eropa. Ekspor batik di kedua benua itu cukup besar dibanding Asia yang memiliki kain dengan corak batik.
Pemerintah bakal terus mendorong agar pasar ekspor batik kembali meningjat pada 2023. “Pelatihan dan pendampingan cara melakukan ekspor batik serta memfasilitasi pelaku usaha batik bertemu dengan buyer yang bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan,” kata dia.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya