SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Freepik)

Solopos.com, BANDUNG — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2024 dalam rentang 5,3%.

“Kami proyeksikan ekonomi tahun depan akan sama dengan angka APBN [Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara] 5,3% masih mungkin. Tapi rangenya antara 5—5,3%, kalau di base line kami 5,18%,” kata Herman Saheruddin, Direktur Group Riset LPS dalam Media Workshop LPS di Bandung, Rabu (8/11/2023).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Meskipun 2024 merupakan tahun politik, Herman melihat kondisi tersebut justru membantu perekonomian Indonesia untuk naik. Terlebih ekonomi Indonesia beberapa tahun terakhir cenderung stabil dibandingkan dengan negara-negara di Eropa dan Amerika meskipun mengalami penurunan pada kuartal III/2023 di bawah 5%.

Pada 2021 ekonomi Indonesia mencapai 3,7% kemudian pada 2022 mencapai 5,3%. Angka tersebut sedikit menurun pada kuartal kuartal I/2023 yakni 5,0%, kemudian meningkat kembali menjadi 5,2% pada kuartal II/2023, lalu menurun pada kuartal III/2023 yakni 4,9%.  Herman mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga.

Dengan kondisi pelemahan ekonomi global, Herman mengatakan Indonesia juga tak perlu khawatir meskipun tetap harus waspada.  Di sisi lain, ekonom berpendapat ekonomi Indonesia pada tahun depan kemungkinan cenderung melambat. Bahkan tak bisa menyentuh angka 5% karena ada kontestasi politik pada 2024.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira yang menilai bahwa target ekonomi 5,1—5,7% pada 2024 akan sulit dicapai. “Proyeksi di 4,8-4,9% untuk year-on-year [yoy], lebih dari 5% itu suatu keajaiban,” ujar Bhima, Rabu (26/7/2023).

Berbeda dengan Bhima, ekonom senior Raden Pardede memprediksi Indonesia masih mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi 5% jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Bahkan dalam tempo dua tahun ke depan, dia mengatakan pertumbuhan ekonomi masih berada pada kisaran angka tersebut.

Raden Pardede menyebut selama 10 tahun ke belakang, berdasarkan siklus yang terjadi tidak ada dampak yang sangat signifikan. Termasuk pada Pemilu 2009, Pemilu 2014, dan Pemilu 2019. Raden menyebut pelaku usaha kemungkinan akan bersikap wait and see dan menahan sedikit invetasi menjelang Pemilu.

“Namun, di sisi lain, konsumsi umumnya naik karena ada belanja-belanja saat pemilu. Jadi mungkin bisa saja invetasi sedikit menurun, tapi itu bisa dikompensasi oleh konsumsi. Jadi [pertumbuhan ekonomi] 5 persen masih oke,” kata Raden saat ditemui di Kantor Bisnis Indonesia, Selasa (25/7/2023).

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul LPS Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,3% pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya