Bisnis
Sabtu, 17 Juni 2023 - 13:19 WIB

Ekonomi Dunia Belum Pulih, Permintaan Produk Mebel Tetap Tumbuh

Galih Aprilia Wibowo  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Presidium HIMKI, Abdul Sobur. Foto diambil Jumat (16/6/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO – Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, menyebut meskipun kondisi perekonomian dunia belum pulih akibat kondisi geopolitik, ternyata permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan masih terus tumbuh.

Dengan pemasok utama China yang saat ini memimpin sebagai eksportir terbesar produk mebel dunia. Hal tersebut ia ungkapkan saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) HIMKI 2023 bertajuk Perkuat Soliditas Organisasi untuk Mendukung Akselerasi Pertumbuhan Industri Mebel dan Kerajinan Nasional, di Hotel Grand Mercure, Sukoharjo, pada Jumat (16/6/2023) malam.

Advertisement

Lebih lanjut ia menguraikan data menunjukan pada kuartal pertama tahun ini ekspor mebel dan kerajinan mengalami penurunan. Pihaknya berharap dengan adanya pameran IFEX yang dilakukan pada Maret lalu bisa menahan penurunan ekspor tersebut pada kuartal selanjutnya.

Abdul menjelaskan sebenarnya peluang pasar global terhadap produk mebel dan kerajinan masih terbuka. Sebab, masih maraknya pembangunan yang diproyeksikan akan menciptakan permintaan yang cukup besar akan produk mebel dan kerajinan nasional.

Hingga saat ini, Amerika Serikat (AS) dan Eropa adalah pasar terbesar produk mebel dan kerajinan nasional. Meski demikian, HIMKI masih harus terus berusaha untuk menembus pasar-pasar baru.

Advertisement

Apalagi jika memperhatikan kondisi semakin menurunnya permintaan pasar tradisional misalnya AS dan Eropa. Kedua kawasan tersebut mengalami inflasi yang sangat besar.

Untuk mengantisipasi apabila situasi semakin memburuk, pihaknya mengaku harus memanfaatkan dan mengoptimalisasi emerging market, seperti Timur Tengah, India dan pasar Asia lainnya. “Berbagai langkah kami bahas di rapimnas ini mengingat industri mebel dan kerajinan adalah industri masa depan bagi Indonesia karena memiliki potensi pengembangan yang sangat besar, baik dari sisi bahan baku, sumber daya manusia, maupun serapan pasarnya,” ujar Abdul.

Selain itu, ia mengungkapkan, industri mebel dan kerajinan merupakan salah satu industri prioritas yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan berdaya saing global. Di samping itu juga, sebagai penghasil devisa negara serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan dan serta didukung oleh sumber bahan baku yang cukup berupa kayu, rotan maupun bambu.

Advertisement

Daya saing industri furnitur dan kerajinan Indonesia di pasar global terletak pada sumber bahan baku alami yang melimpah dan berkelanjutan. Serta didukung oleh keragaman corak dan desain yang berciri khas lokal serta ditunjang oleh sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.

Sekretaris Jenderal HIMKI, Heru Prasetyo, mengatakan pada Jumat-Sabtu (16-17/6/2023) HIMKI mengadakan acara yang dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pembina, Dewan Pakar, serta Ketua Dewan Pimpinan Daerah dan Badan Eksekutif baik Pusat maupun Daerah se-Indonesia. Rapimnas tersebut diadakan di Solo sebab kota ini memiliki potensi sangat besar di mana 60% dari pelaku usaha, kecil, dan menengah (UKM) berada di wilayah Jawa Tengah.

Heru mengungkapkan tujuan Rapimnas untuk melaksanakan amanat Anggaran Rumah Tangga (ART) HIMKI dan mengevaluasi Program Kerja HIMKI hasil rekomendasi Rakernas dan Rapimnas sebelumnya. Rekomendasi tersebut akan disesuaikan dengan prioritas kebutuhan dan kondisi aktual yang berkembang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif