SOLOPOS.COM - Suasana Rapat Dengar Pendapat Umum antara Komisi V DPR RI bersama Komunitas Edan Sepur Indonesia, di Jakarta, Senin (14/11/2022). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA–Komunitas Edan Sepur Indonesia atau Indonesian Edan Sepur Community (IESC) meminta ada pembuatan infrastruktur pemaksa agar tidak terjadi pelanggaran di perlintasan sebidang kereta api.

Pelaksana Humas IESC Wilayah 2 Bandung Abdullah Putra Gandhara menyampaikan bahwa pihaknya turut berperan aktif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait keselamatan di perlintasan sebidang KA.

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

“Kami melakukan kegiatan rutin mengedukasi pengguna jalan mengenai perlintasan sebidang. Edukasi bagaimana melintasi perlintasan sebidang agar tidak ada yang menerobos,” ujar dia, Senin (14/11/2022).

Abdullah menjelaskan masih banyak masyarakat yang nekat menerobos perlintasan saat sinyal kereta api akan melintas telah dinyalakan.

Adapun kebiasaan masyarakat saat melewati perlintasan sebidang KA di antaranya menerobos palang, melawan arus, memutar balik, berhenti/parkir sembarangan, boncengan lebih dari dua orang, hingga tidak menggunakan helm.

Baca Juga: Rawan Kecelakaan, 30 Jalur Perlintasan Kereta Api di Jateng Ditutup

Ia menyampaikan IESC juga melakukan audiensi dengan pemangku kepentingan terkait seperti PT KAI, Dinas Perhubungan, hingga DPRD Kabupaten/Kota untuk mencari solusi bersama.

IESC menyatakan perlunya pembuatan infrastruktur pemaksa agar membuat pengendara lebih disiplin di perlintasan sebidang kereta api.

“Contohnya di tengah-tengah perlintasan ini tidak di aspal, jadi pengendara tidak bersilangan dan menerobos pintu perlintasan. Ini sedang dikaji oleh Pemerintah Kota Bandung,” imbuh dia.

Abdullah mengatakan IESC juga memberikan rekomendasi serta usulan berupa pemasangan Early Warning System (EWS) yang terkoneksi langsung dengan pusat kendali KAI atau Area Traffic Control System.

Baca Juga: Ngeri! Hingga Oktober 2022, Sudah 27 Nyawa Melayang di Jalur KA Semarang

Selain itu, IESC juga berharap pemasangan kamera tilang elektronik (ETLE) di perlintasan sebidang untuk mendukung peningkatan keselamatan dan penegakan hukum.

Ia menambahkan pihaknya juga menilai perlunya sosialisasi, pengaturan lalu lintas dan pengamanan perjalanan kereta api agar pengguna jalan dapat terbiasa disiplin di perlintasan sebidang KA.

“Saat ini masih menunggu audiensi dengan Korlantas Polri. Tentu upaya-upaya ini perlu dukungan dari berbagai pihak,” jelas dia.

Sementara, Komisi V DPR mengundang IESC untuk membahas permasalahan perlintasan sebidang kereta api yang kerap menyebabkan kecelakaan KA di sejumlah wilayah.

Wakil Ketua Komisi V DPR Ridwan Bae mengatakan bahwa polemik perlintasan sebidang perlu dicarikan solusi sehingga keselamatan perjalanan kereta api dapat terus ditingkatkan.

Baca Juga: Pengendara Motor Tersambar KA Joglosemarkerto di Demak, KAI Tutup Perlintasan

“Permasalahan tersebut sangat mendesak untuk kita selesaikan agar kemajuan perkeretaapian dapat memberikan manfaat dan rasa aman bagi masyarakat,” kata Ridwan Bae dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan IESC di Jakarta, Senin (14/11/2022).

Ia menyampaikan berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub tercatat jumlah total perlintasan sebidang pada jalur kereta api di Indonesia mencapai 4.292 lokasi, di mana sebanyak 1.499 dijaga PT Kereta Api Indonesia (Persero), sebanyak 1.756 tidak dijaga, dan sebanyak 1.037 merupakan perlintasan liar.

Sedangkan kejadian kecelakaan di perlintasan sebidang dalam 4 tahun terakhir tercatat 117 orang meninggal, 256 luka berat, 277 luka ringan.

Menurut dia, perlu terobosan baru untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang kereta api.

Oleh sebab itu, Komisi V DPR RI mengundang IESC guna memberikan masukan untuk mewakili masyarakat pencinta kereta api.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya