SOLOPOS.COM - Ilustrasi berbelanja. (Freepik).

Solopos.com, SOLO — Toko ritel offline masih kuat berjaya. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Soloraya, Bambang Sunarno saat dihubungi Solopos.com, Senin (10/7/2023).

“Persaingan ritel offline dengan online masih tetap sehat saya rasa, karena kalau tidak sehat, akan terjadi dampak negatif terhadap penjualan ritel offline, yang mana tidak terjadi,” papar Bambang kepada Solopos.com.

Promosi Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%

Dia melanjutkan, saat ini penjualan ritel offline masih tetap ramai.

Sementara itu, Dosen Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Bhimo Rizky Samudro, mengatakan  ritel online belum menggeser ritel offline disebabkan beberapa hal.

“Ada tiga aspek penyebab ritel online belum menggeser ritel offline, pertama familiar, kedua trust, dan ketiga satisfy. Ritel online belum terlalu familiar untuk semua segmen masyarakat, sama halnya banyak yang juga belum terlalu percaya dengan cara membeli dan transaksi via e-commerce, dan juga belum semua lapisan masyarakat puas dengan transaksi secara online,” papar Bhimo kepada Solopos.com, Senin.

Bhimo melanjutkan, convenience store dan supermarket lebih dipercaya masyarakat karena kebiasaan mereka untuk berbelanja sembari memilih barang kebutuhan pokok secara langsung dengan melihat dan memegang secara langsung bisa dipenuhi di dalamnya.

Keuntungan belanja offline lainnya adalah masyarakat dapat mendapatkan produk segar dengan lebih mudah dan tidak ada kekhawatiran kerusakan barang selama dikirim.

Dengan cara itu, kepuasan juga didapat pelanggan dibandingkan jika mereka belanja di ritel yang lebih besar.

Dia mencontohkan masyarakat Solo lebih tertarik belanja di ritel offline yang spesifik menjual kebutuhan pokok, seperti di Superindo atau Luwes, sementara warga Jogja sudah percaya berbelanja di Mirota yang memiliki harga barang yang lebih murah dibandingkan ritel yang lebih besar, contohnya Transmart atau Hypermart.

Bhima mengklaim, ritel offline seperti supermarket yang produknya lebih spesifik akan lebih laku dibandingkan ritel yang diberi kelengkapan hiburan.

Namun, dia mengakui jika penjualan ritel online meningkat drastis setelah pandemi Covid-19 terjadi.

Kemudahan ritel online membuat masyarakat mendapatkan kebutuhan mereka tanpa perlu pergi ke mana-mana, serta memiliki kemudahan pembayaran yang bervariasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya