SOLOPOS.COM - Suasana di Burjo One Way 2 di kawasan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo. Foto diambil Jumat (14/7/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Dikenal sebagai surganya kuliner, Kota Solo selalu menawarkan ragam makanan yang terjangkau, terutama bagi mahasiswa.

Salah satu rujukan warung makan untuk mengisi perut kosong adalah Burjo yang merupakan akronim bubur kacang ijo atau biasa disebut warung makan indomie atau Warmindo.

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

Burjo selalu menjadi favorit mahasiswa yang ingin sesuatu yang murah. Selain nama yang ikonik, keunikan Burjo juga terletak karena hampir semua tukang masaknya adalah orang Sunda.

Burjo selalu ada di kawasan kampus, misalnya di kawasan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo. Mayoritas Burjo buka secara nonstop, alias 24 jam.

Mengutip artikel ilmiah berjudul Persepsi Mahasiswa Kos UNS Terhadap Warung Burjo Sebagai Penyedia Makanan karya Mohammad Raif Permana mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang dilansir dari laman osf.io, dijelaskan awalnya Burjo menjual bubur kacang hijau.

Namun seiring berjalannya waktu warung burjo tersebut selain menu bubur kacang hijau juga menyediakan menu makanan yang lain seperti nasi goreng, magelangan, mi goreng, dan minuman lainnya.

Penelitian tersebut dilakukan menggunakan kuesioner kepada 40 mahasiswa dan wawancara kepada tiga mahasiswa acak. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui sebanyak 50% responden mengaku jika makan di warung burjo empat hingga enam kali dalam sepekan.

Kemudian sebanyak 30% responden mengaku makan di warung burjo tujuh hingga sepuluh kali dalam sepekan. Sisanya sebanyak 20% responden mengaku makan di warung burjo 1-3 kali dalam sepekan.

Soal harga, Burjo satu dengan lainnya juga tergolong sama atau hanya selisih sedikit. Dari penelitian tersebut, sebanyak 80% responden mengatakan harga makanan di warung burjo tergolong murah.

Kemudian sebanyak 20% responden mengatakan jika harga makanan di warung burjo tergolong sedang. Serta  tidak ada responden yang mengatkan bahwa harga makanan di burjo mahal.

Walaupun banyak variasinya dan enak tetapi tidak menjamin gizi yang terkandung didalam makanan tersebut mencukupi untuk tubuh. Makanan bergizi seimbang adalah makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dan jumlahnya mencukupi.

Sementara itu, sebanyak 70% responden mengatakan makanan yang tersedia di warung burjo enak tetapi kurang bergizi.

Kemudian sebanyak 20% responden mengatakan makanan di warung burjo enak dan bergizi. Serta sisanya, 10% responden mengatakan makanan di warung burjo bergizi tetapi kurang enak.

Fasilitas Lengkap di Warung Burjo

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, banyak Burjo yang dikemas dengan sederhana tak hanya menyediakan kebutuhan makan. Namun ada juga yang menawarkan dengan fasilitas lebih lengkap, seperti Wi-Fi dan banyak stopkontak.

Hal itu membuat Burjo tak sekadar tempat makan, tapi juga menjelma jadi tempat nongkrong.

Mahasiswa UMS, Krisna Indra, mengaku dalam sepekan bisa mengunjungi Burjo sebanyak lima kali. Ia memilih Burjo sebagai rujukan karena harga menu yang murah mulai Rp10.000 hingga Rp 15.000.

Menu favorit di Burjo yakni Mie Dok Dok, atau mi instan dimasak dengan kuah pedas. Krisna sering mengunjungi Burjo sewaktu malam sekalian nongkrong hampir empat jam hingga dini hari.

Namun, ia tidak mengaku tidak memilih Burjo sebagai tempat mengerjakan tugas, karena menurutnya suasananya tidak kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya