SOLOPOS.COM - Suasana Workshop Digital Marketing UMKM Soloraya yang dilakukan oleh Radio Solopos bekerja sama dengan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, INAmikro, dan Kampus UMKM Shopee di Jl. Hasanudin, No. 98, Punggawan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pada Sabtu (13/5/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Radio Solopos menggelar Workshop Digital Marketing UMKM Soloraya, bekerja sama dengan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, INAmikro, dan Kampus UMKM Shopee di Jl. Hasanudin, No. 98, Punggawan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pada Sabtu (13/5/2023).

Pelatihan ini digelar untuk menyikapi beberapa kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pemula untuk membawa usahanya makin berkembang. Diperlukan adanya pendampingan dan pelatihan yang menawarkan solusi atas permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Station Manager Radio Solopos, Intan Nurlaili, menjelaskan dukungan Radio Solopos untuk menangkap kebutuhan masyarakat, khususnya pelaku UMKM dilakukan dengan sinergi menggandeng berbagai pihak, salah satunya melalui workshop tersebut. Selain itu, pihaknya juga rutin menggundang pelaku UMKM agar bisa siaran di Radio Solopos.

“Hal ini sebagai wujud perhatian kita untuk mempromosikan produk mereka dan dengan media kami, bisa menyampaikan apa yang mereka miliki,” ujar Intan di sela-sela acara. Lebih lanjut, pemateri INAmikro, Tanisa Hasdiani, menguraikan INAmikro merupakan program pasar rakyat sektor mikro dan ultra mikro yang memberi pembinaan dan pendampingan agar para pedagang atau pengusaha mikro bisa naik kelas dalam berjualan ataupun menaikan omzet melalui program yang bernama mikroApps.

Ada lima kendala yang biasanya dihadapi oleh pelaku UMKM, yaitu rendahnya literasi digital dan literasi keuangan, kurangnya akses permodalan, kurangnya akses internet, teknologi dan inovasi, jarangnya literasi ijin usaha dan legal, dan kurangnya akses networking atau jaringan usaha. Dalam workshop tersebut, materi pelatihan Kampus UMKM Shopee, Business Development Shopee Ekspor Solo, Dias Bahary Adhitama, menjelaskan pihaknya menggelar pelatihan gratis dengan sembilan modul bagi para pelaku UMKM.

Shopee merupakan perusahaan e-commerce terdepan yang diluncurkan pada 2015 dan tersebar di Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Brasil. Shopee merupakan wadah yang secara khusus disesuaikan untuk kebutuhan pasar di wilayah e-commerce beroperasi.

Shopee yang menyediakan pengalaman belanja online yang mudah, aman, dan fleksibel untuk para pelanggan melalui sistem pembayaran dan dukungan sistem logistik yang kuat. Terdapat sepuluh Kampus UMKM Shopee yang terletak di sepuluh Kota/Kabupaten. Shopee juga fokus dalam program pengembangan komunitas penjual yang telah dikuti lebih dari 80.000 UKM di Indonesia.

Salah satu peserta workshop, Desy Putri, mengaku mengetahui pelatihan ini dari salah satu komunitas UMKM di Solo. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya workshop yang membuatnya mengetahui langkah dan tahapan yang harus dilakukan untuk mengembangkan usaha bakery yang ia rintis mulai 2018 lalu. Selama ini ia hanya fokus pada sistem pemasaran secara offline, namun saat ini ia tengah mencoba pemasaran secara online agar menjangkau pasar yang lebih luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya