SOLOPOS.COM - KGPAA Mangkunagoro X (paling kanan) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (paling kanan) dalam jumpa pers Satu dalam Cita di Topengan, Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran, Kamis (22/6/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — BCA berkomitmen untuk turut merawat dan melestarikan tradisi budaya luhur yang merupakan identitas dan jati diri bangsa.

Oleh karena itu, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn merasa bangga turut teribat dalam serangkaian acara kebudayaan Satu dalam Cita di Kompleks Pura Mangkunegaran, Kamis (22/6/2023).

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Hera mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi setiap ide kreatif yang diusung dalam acara tersebut. Sehingga berhasil menarik perhatian dan kepedulian masyarakat akan nilai budaya dan kesenian luhur yang ditampilkan.

“Hal ini selaras dengan salah satu pilar program [corporate social responsibility] CSR Bakti BCA, yakni Bakti Budaya, yang senantiasa berkomitmen untuk turut merawat dan melestarikan tradisi budaya luhur yang merupakan identitas jati diri bangsa,” papar Hera.

Hera juga berharap acara yang mengusung isu keragaman budaya Nusantara tersebut mampu menciptakan multiplier effect untuk perekonomian nasional.

Salah satunya berupa peningkatan produktivitas dan kualitas hidup para seniman dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta peningkatan aktivitas pariwisata di Solo selaras dengan program pemerintah.

Berbagai Acara di Pura Mangkunegaran

Berbagai pertunjukkan, pameran, hingga lokakarya seni siap memeriahkan agenda budaya Satu dalam Cita di Kota Solo.

Rangkaian acara dengan tujuan merayakan keberagaman budaya Nusantara ini digelar selama tiga hari penuh di kompleks Pura Mangkunegaran, Jumat-Minggu (23-25/6/2023).

Ragam acara dalam kolaborasi dari berbagai pihak tersebut di antaranya Sudamala: Dari Epilog Calonarang, Pasar Kangen, Sudamala Tour, Royal Heritage Dinner, Ruwat Bumi Pura Mangkunegaran, dan Lokakarya Kesenian.

Pentas Sudamala: Dari Epilog Calonarang yang digelar pada, Sabtu-Minggu (24-25/6/2023), menjadi penanda puncak acara sekaligus andalan Satu Dalam Cita.

Solo merupakan kota kedua yang disinggahi kisah Calon Arang dengan produser Nicholas Saputra dan Happy Salma tersebut.

Dalam jumpa pers di Topengan, Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran, Kamis (22/6/2023), Nicho maupun Happy mengaku bangga berkolaborasi dengan berbagai pihak dari latar budaya yang beragam.

Serangkaian pentas Sudamala: Dari Epilog Calonarang melibatkan 402 orang, baik seniman, maestro, pekerja seni, dan tenaga profesional.

Mereka melibatkan 102 orang di antaranya didatangkan dari Bali, 44 orang dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan sekitarnya. Serta ada 256 tim kerja, penari, dan penggiat seni dari Kota Bengawan.

Dalam jumpa pers, Nicho, merasa terharu atas antusiasme masyarakat yang sangat tinggi pada pentas Sudamala: Dari Epilog Calonarang. 

Baik pentas pertama di Jakarta selalu sold out dengan sangat cepat. “Tiket terjual habis 80%. Ini menandakan  seni tradisi memiliki magnet dan relevansi dengan masyarakat umum saat ini,” kata Nicho.

Hadirnya Sudamala juga diharapkan mampu menghidupkan ekosistem seni pertunjukkan yang berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian masyarakat.

Bukan hanya masyarakat Solo yang menonton, namun penonton juga hadir dari berbagai kota di Indonesia hingga negeri seperti Singapura dan Malaysia.

Happy, saat diwawancara Solopos.com mengatakan, pertunjukan Sudamala di Solo layaknya perjalanan seseorang yang kembali ke rumah sendiri.

Kisah Calon Arang awalnya merupakan cerita rakyat Jawa yang kemudian melekat dan dikenal di Bali. Oleh karena itu, ia merasa pertemuan Sudamala dan Pura Mangkunegaran merupakan bagian dari pemersatuan kebudayaan karena Jawa dan Bali punya hubungan yang sangat erat.

Maka tak heran, nantinya juga bakal ada pameran dokumentasi hubungan Jawa Bali di Ruang Pariwisata Pura Mangkunegaran. Hubungan antara Jawa dan Bali sampai saat ini dapat tidak dapat dipisahkan.

Hal tersebut dikarenakan akar budaya Jawa dan Bali adalah satu, yakni jejak budaya Nusantara yang merupakan local genius nenek moyang bangsa Indonesia.

KGPAA Mangkunagoro X atau Gusti Bhre dalam jumpa pers juga turut mengapresiasi serangkaian acara Satu dalam Cita. 

Gusti Bhre mengatakan Kota Solo merupakan kota yang sangat kental dengan kebudayaan Jawa serta memiliki daya tarik serta kekhasan yang tidak bisa ditemukan di daerah lain.



“Beriringan dengan pementasan Sudamala, kami juga mengadakan Royal Heritage Dinner, di mana pengunjung dapat menjadi bagian dari kegiatan budaya di Pura Mangkunegaran, baik lewat kuliner maupun pengalaman budaya tari dan karawitan,” kata Gusti Bhre.

CEO & Co-Founder Katadata Metta Dharmasaputra sebagai salah satu pendukung acara mengatakan keterlibatan mereka adalah upaya untuk melakukan literasi budaya kepada publik.

“Katadata tidak hanya memproduksi informasi dan berita, tapi juga menyelenggarakan beragam event, sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif dan edukasi publik. Dalam konteks itu, event Satu dalam Cita ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan literasi budaya masyarakat, sekaligus upaya bersama dalam melestarikan budaya lokal,” kata Metta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya