Bisnis
Jumat, 5 Agustus 2022 - 09:47 WIB

Dukung Pemulihan Lahan Kritis, Adaro Bangun Pusat Persemaian di Kalsel

Anik Sulistyawati  /  Bc  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bibit pohon. (IST/Bibit Bunga)

Solopos.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menandatangi nota kesepahaman untuk membangun pusat persemaian di Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan berkapasitas 10 juta hingga 12 juta batang pohon per tahun.

Penandatanganan dilakukan oleh Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir dan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono, disaksikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Direktur Air Tanah dan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Agus Rudyanto di Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Advertisement

“Sebagai pemegang Pinjam Pakai Kawasan Hutan [PPKH], Adaro turut mendukung program pemerintah dalam pembangunan pusat persemaian untuk pemulihan lahan kritis di Indonesia. Kami sangat bangga mendapat kepercayaan dari KLHK untuk mewujudkan amanah yang besar ini, yaitu dengan membangun dan mengelola satu dari 30 pusat persemaian di Indonesia,” ujar Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat (5/8/2022)

Pengusaha yang akrab disapa Boy Thohir itu mengatakan pusat persemaian yang akan dibangun di Kalimantan Selatan ini memiliki luas 10 hektare hingga 15 hektare, dan akan ditanami bibit-bibit tanaman multifungsi yang nantinya didistribusikan ke lahan kritis di seluruh Indonesia.

Advertisement

Pengusaha yang akrab disapa Boy Thohir itu mengatakan pusat persemaian yang akan dibangun di Kalimantan Selatan ini memiliki luas 10 hektare hingga 15 hektare, dan akan ditanami bibit-bibit tanaman multifungsi yang nantinya didistribusikan ke lahan kritis di seluruh Indonesia.

“Kami berharap, berbekal pengalaman kami dalam melakukan rehabilitasi serta pengelolaan lahan bekas tambang, lahan kritis maupun rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), maka pusat persemaian ini nantinya dapat memberikan manfaat secara ekologi, juga memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat sekitar,”ujarnya.

Baca Juga: Ini Wujud Komitmen Adaro dalam Proyek Energi Terbarukan

Advertisement

Adaro bekerja sama dengan KLHK dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewujudkan pusat persemaian di Kalimantan Selatan untuk memberikan daya dukung lingkungan di wilayah tersebut.

“Dalam menjalankan operasinya, Adaro juga mengembangkan nursery atau pusat persemaian di area tambang seluas dua hektare. Pusat persemaian milik Adaro ini telah menghasilkan bibit-bibit tanaman berkualitas, yang sebagian besar digunakan untuk aktivitas reklamasi Adaro serta mendukung program penghijauan di Kalimantan Selatan,” jelas Boy Thohir.

Selain itu, Adaro juga telah berhasil melakukan upaya rehabilitasi lahan, diantaranya mengubah sebagian lahan bekas tambang Paringin menjadi hutan kembali, dan mengembalikan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.

Advertisement

Kemudian, sejak tahun 2016 Adaro juga telah melakukan penanaman lahan DAS seluas 8.000 hektare yang dilaksanakan di 3 provinsi yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah. Terbaru, Adaro juga akan melakukan rehabilitasi DAS Jawa Barat seluas 630 hektare.

Baca Juga: IHSG Melambung 1,53 Persen di Sesi I, Saham-Saham Ini Perkasa

Terakhir, Adaro juga bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan untuk mengembangkan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut di Kabupaten Barito, Kalimantan Selatan, sebagai pusat konservasi satwa endemik Kalimantan yaitu Bekantan.

Advertisement

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memberikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan Adaro.

”Saya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta PT Adaro Energy Indonesia, Tbk yang telah bersama-sama berkolaborasi membangun pusat persemaian Liang Anggang. Kolaborasi ini menjadi sangat penting untuk mendukung keberhasilan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya,” ujar Siti Nurbaya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif