SOLOPOS.COM - Epson Indonesia menghadirikan produk-produk inovatif untuk mendukung kurikulum merdeka belajar. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA –  Kota Padang merupakan lokasi ke-4 dalam rangkaian kegiatan dukungan Epson Indonesia terhadap program Kemendikbud-Ristek dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.

Acara sosialisasi yang diadakan pada 26 Agustus 2022 lalu, di ballroom Hotel Truntum, Kota Padang diikuti oleh kurang lebih 100 perwakilan sekolah se-Kota Padang dari unit SD hingga SMA.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Kegiatan seminar juga dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan daerah antara lain Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Drs. Arfian; Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP), Rita Yenis, S. Si, M.T, Kepala Bidang P2MP, Indriyedi Bakri, S.Pd, M.T serta Ketua Yayasan DEK, Prawira Salim. Hadir juga perwakilan dari Epson Indonesia Product Manager Visual Instrument Department Epson Indonesia, Hesti Astina dan Ahmad Edwin Ramdhani Syafruddin.

Dalam menggelar sosialisasi ini, PT Epson Indonesia bekerja sama dengan Yayasan DEK (Dedikasi Edukasi Kualiva), yang terus berkembang dan mengembangkan pendidikan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

Yayasan DEK menjadi satu-satunya Organisasi Kemasyarakatan di Sumatra Barat yang dipercaya oleh Kemendikbud Ristek RI melaksanakan Program Organisasi Penggerak mendampingi 165 sekolah menjadi Sekolah Penggerak Mandiri di dua provinsi, Sumatra Barat dan Riau.

Pada kesempatan itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Drs. Arfian mengucapkan terima kasih atas inisiasi yang dilakukan oleh Yayasan DEK dalam mengadakan kegiatan sosialisasi Kurikulum Merdeka tersebut.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Epson Indonesia yang sudah ikut andil mendukung kegiatan ini, hal ini sangat baik sekali. Saya melihat Epson Indonesia sangat aktif sekali dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengadakan kegiatan yang bertemakan pendidikan serta solusi-solusi yang diberikan sangat dibutuhkan sekolah saat ini,” ujar Arfian dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat (20/1/2023).

Sementara itu Ketua Yayasan DEK, Prawira Salim  menyatakan Kurikulum Meredeka akan menjadi satuan pendidikan dalam rangka untuk memulihkan dunia pembelajaran tahun 2022 sampai dengan 2024.

“Kegiatan ini merupakan bentuk fasilitas yang diberikan dari Kemendikbudristek dalam mengapresiasi tenaga Pendidikan yang profesional,” ujarnya.

Dirancang Khusus

Sementara itu Product Manager Visual Instrument Department Epson Indonesia, Edwin Syafruddin menjelaskan secara khusus Epson Indonesia memberikan beberapa solusi teknologi guna mendukung kegiatan belajar-mengajar.

Melalui produk-produk yang dirancang khusus, Epson Indonesia memberikan solusi terkait fasilitas penunjang kebutuhan guru dan tenaga pendidik untuk semakin interaktif dan inovatif dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.

Epson Indonesia ikut mewujudkan digitaliasi sekolah melalui produk Epson EB-X06 dan EB-725Wi serta Printer Epson Ecotank, L Series (printer warna) dan M Series (printer hitam putih).

“Adaptasi terhadap penggunaan teknologi di masa peralihan pandemi menjadi endemi saat ini membuat dunia Pendidikan di Indonesia memiliki tantangan. Konsentrasi siswa yang kurang terpusat karena pembelajaran yang cenderung satu arah telah membuat kami sebagai perusahaan teknologi berinovasi membantu dunia pendidikan Indonesia, khususnya bagi Bapak dan Ibu Guru agar mampu menjalankan kegiatan pembelajaran tatap muka saat ini yang lebih atraktif dan Interaktif,” ujar Edwin Syafruddin.

Selain itu Epson Indonesia juga menghadirkan model proyektor yang dirancang khusus untuk segmen pendidikan di Indonesia yaitu EB-X06. Proyektor ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan penggunan proyektor oleh guru- guru dan tenaga pendidik di sekolah.

Dengan Teknologi 3 Chip LCD yang mampu memberikan hasil proyeksi yang lebih terang dan tidak membuat mata cepat lelah, proyektor ini juga sudah dilengkapi dengan menu Bahasa Indonesia. Epson memberikan garansi yang lebih panjang yaitu 2 tahun untuk unit proyektor dan 1 tahun atau 1000 jam (atau mana yang terlebih dahulu tercapai) untuk lampu proyektor yang membuat proyektor ini sangat ramah dan mudah digunakan oleh para guru dan tenaga pendidik.

Proyektor ini mampu menampilkan materi pembelajaran tanpa terhubung melalui kabel dengan menambahkan opsional dongel dengan tipe ELPAP11, sehingga guru mampu melakukan kegiatan belajar mengajar cukup melalui gawai pribadi. Guru juga bisa memanfaatkan papan tulis digital dan menampilkan 4 tampilan layar murid secara bersamaan dengan aplikasi iProjection yang tersedia secara gratis di website Epson, Apps Store dan Play Store.

Pada kegiatan tersebut juga Epson Indonesia menggunakan Proyektor Interaktif EB-725Wi yang menjadikan media proyeksi menjadi layar sentuh, sehingga dengan proyekor ini kegiatan belajar mengajar menjadi lebih atraktif dan menyenangkan.

Epson Indonesia juga menghadirkan Printer Epson Ecotank yang mampu mencetak dari mana saja melalui jaringan nirkabel dengan menggunakan fitur Epson Connect. Dengan layanan ini memungkinkan pengguna di sekolah mampu mencetak, scan foto dan dokumen menggunakan perangkat pintar, tablet, computer dari rumah secara jarak jauh.

“Solusi ini diberikan oleh Epson untuk pendidikan di Indonesia karena kami percaya akan membatu dalam proses pengerjaan yang kebih nyaman, mampu meningkatkan produktivitas karena memiliki kecepatan dalam proses cetak dan memiliki keamanan dalam dokumennya,” ujar Product Manager Consumer Department Epson Indonesia, Fahmi Reza Syamsudin.

Informasi dari model proyektor Epson ini silakan kunjungi situs web www.epson.co.id atau distributor lokal Epson terdekat di lokasi Anda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya