SOLOPOS.COM - Petugas memberikan penjelasan kepada pelaku usaha sektor kuliner untuk pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah adalah melalui pembentukan zona kuliner halal, aman dan sehat (Zona Khas), di Kota Solo, belum lama ini. (Istimewa/BI Solo)

Solopos.com, SOLO — Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah antara lain melalui program-program Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat menguraikan salah satu program prioritas yang diinisasi KNEKS adalah pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah adalah melalui pembentukan zona kuliner halal, aman dan sehat (Zona Khas).

Promosi Kisah Penjaga Jaringan Telkom, Tak Pulang, Bermalam di Jalan hingga Kesurupan

Dwiyanto menjelaskan keberadaan Zona Khas  bertujuan untuk mengembangkan kawasan yang menyediakan makanan halal, aman dan sehat. Tujuan lainnya juga untuk melindungi konsumen agar dapat memperoleh makanan halal dan thayyib, percepatan sertifikasi dan pembinaan halal dan thayyib.

Selain itu juga untuk akselerasi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya industri halal. Hingga saat ini, Zona KHAS yang telah terbentuk di beberapa daerah dinilai berhasil memberikan dampak positif terhadap perekonomian, terutama untuk mendukung pariwisata.

“Program KNEKS untuk membentuk Zona KHAS sejalan dengan kebijakan pengembangan ekonomi syariah di Bank Indonesia yang berfokus pada tiga pilar strategis yaitu penguatan ekosistem produk halal, penguatan keuangan syariah, dan penguatan penerapan gaya hidup halal [halal lifestyle],” kata Dwiyanto dalam rilis belum lama ini.

Dalam mengembangkan ekonomi syariah di Soloraya pihaknya mempertahankan kearifan lokal yang secara turun temurun telah diwariskan dari generasi ke generasi salah satunya di sektor kuliner.

Pihaknya bersama KNEKS, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Kementerian Agama dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah berkoordinasi untuk membentuk Solo Square sebagai Zona Khas.

Solo Square dipilih sebagai target lokasi Zona Khas dengan memperhatikan komitmen manajemen yang tinggi dan kesiapan pusat perbelanjaan tersebut sebagai lokasi kuliner halal, aman, dan sehat.

Beberapa waktu lalu, BI Solo  bersinergi dengan Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RMS) dan Solo Square menyelenggarakan kegiatan Koordinasi Akselerasi Sertifikasi Halal dan Jaminan Keamanan Makanan.

Kegiatan yang diikuti oleh 36 Pendamping proses produk halal (P3H) dan lebih dari 75 tenant di Solo Square dimaksud dibuka oleh Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa pada 21 Mei 2022.

Selanjutnya pada 22 Mei 2022, dilakukan sosialisasi jaminan kesehatan dan keamanan pangan dari Dinas Kesehatan Solo, pendampingan sertifikasi halal oleh P3H selaku peserta kegiatan. Serta pendampingan pembuatan nomor induk berusaha (NIB) oleh Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian (Dinkop UKM Perin) Solo.

Rangkaian kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengakselerasi Solo Square sebagai Zona Khas. Dwiyanto menyampaikan upaya untuk mendorong sertifikasi halal harus dilakukan sesegera mungkin.

BI Solo yang tergabung dalam keanggotaan KNEKS turut mendukung upaya perluasan produk-produk tersertifikasi halal termasuk melalui Zona Khas.

Lebih lanjut Dwiyanto menyebut kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi syarat minimum Zona Khas yang direncanakan dapat diresmikan pada Agustus 2024. Dengan hadirnya Zona KHAS dia berharap berpotensi meningkatkan roda perekonomian khususnya melalui pariwisata ramah muslim di Soloraya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya