SOLOPOS.COM - Batik Hadinata menjadi salah satu UMKM aktif TikTok Shop yang hadir dalam Pasar Kangen. (Solopos.com/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO — TikTok berkomitmen menumbuhkan usaha lokal di Indonesia lewat percepatan digitalisasi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Head of Communications TikTok Indonesia, Anggini Setiawan, mengatakan target TikTok saat ini yakni menyediakan solusi bisnis yang holistik untuk membantu percepatan digitalisasi UMKM.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Komitmen percepatan digitalisasi UMKM diwujudkan dengan investasi TikTok sebesar US$12,2 juta untuk pengembangan UMKM di seluruh Asia Tenggara.

“Kami juga hadirkan berbagai inisiatif untuk memberdayakan UMKM di Indonesia. Beberapa langkah kami adalah sesi mentoring bersama pelaku UMKM yang sudah lebih dulu sukses di TikTok bernama Follow Me, ajang networking dan workshop antar-seller bernama TikTok Shop Seller Conference dan TikTok Shop Summit, serta program #MajuBarengTikTok,” ujar Anggini dalam jumpa pers kepada rekan media, Jumat (23/6/2023).

Anggini meneruskan, program #MajuBarengTikTok berupa pelatihan gratis mengenai digitalisasi pemasaran di TikTok.

Menurut dia, TikTok tidak sekadar media sosial berbasis video yang mempelopori era video singkat untuk mencerna informasi.

Konten di TikTok dapat dengan mudah ditonton oleh banyak pengguna meskipun kreator hanya memiliki sepuluh followers, karena algoritma TikTok dibuat agar kreator dapat menjangkau banyak pihak.

TikTok akan menunjukkan konten yang diminati pengguna. Algoritma juga dibuat agar segera menyadari pola ketertarikan pengguna.

Kanal ini dengan cepat meraup pasar besar di Indonesia. Sejak masuk ke Indonesia enam tahun yang lalu, TikTok sudah memiliki total 125 juta pengguna.

Potensi itu membuat TikTok membuka TikTok Shop di Indonesia. Menurut Anggi, TikTok Shop menghadirkan konten jualan dengan cara soft selling dan dimulai dengan hiburan sehingga pengguna betah berada di platform tersebut.

Algoritma yang mendekatkan konten dengan pengguna yang tertarik membuat transaksi belanja hampir sering terjadi.

Dia meneruskan, walaupun TikTok identik dengan pengguna generation Z (gen Z), kini penjual maupun pembeli di TikTok Shop tidak hanya dari generasi tersebut. Kini banyak bisnis berusia puluhan tahun juga memulai marketing di TikTok Shop.

Terpisah, pengamat ekonomi dari Universitas Negeri Sebelas Maret, Sarjiyanto, mengatakan basis TikTok berupa video live membuat fenomena live shopping di platform tersebut tumbuh dengan cepat.

“Menurut saya, semua media sosial bisa menjadi alat marketing, sehingga tidak heran TikTok memiliki TikTok Shop. Namun kehebatannya, platform TikTok lebih riil karena pengguna atau calon pembeli bisa melihat produk yang dijajakan secara langsung dan ada review saat itu juga, ini merupakan daya tarik tersendiri dibandingkan platform media sosial yang lain,” papar Sarjiyanto saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Dia melanjutkan, TikTok juga memberi kemudahan berupa biaya gratis ongkir yang kompetitif sehingga dengan mudah menggeser strategi digital marketing yang lain.

Keuntungan selanjutnya adalah sebagian besar generasi muda saat ini merupakan generasi melek TikTok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya