Bisnis
Kamis, 20 Oktober 2022 - 21:32 WIB

Duh, Ekspor Sepatu Indonesia Diprediksi Anjlok 50% pada Tahun Depan

Indra Gunawan  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Grafis terkait produk ekspor dari PT Asahimas Chemical di Cilegon, Banten. (asc.co.id)

Solopos.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melaporkan ekspor sepatu Indonesia ke negara-negara seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa akan anjlok sebesar 50 persen pada 2023. Tidak hanya sepatu, anjloknya ekspor juga bakal terjadi pada produk garmen sebesar 30 persen.

Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan penyebab dari menurunnya permintaan produk manufaktur Indonesia tersebut dikarenakan negara-negara mitra dagang Indonesia sedang mengalami gejolak ekonomi. “Sekarang sudah ada imbasnya, ekspor tujuan kita mengalami pelemahan ekonomi, Amerika Serikat, Uni Eropa sudah menurun. Saya dilaporin sektor sepatu drop 50 persen orderannya, garmen 30 persen,” kata Hariyadi saat ditemui di Sekretariat Apindo, Jakarta seperti dilansir dari Bisnis.com, Kamis (20/10/2022).

Advertisement

Hariyadi mengatakan seharusnya masa-masa ini menjadi puncak pertumbuhan sektor manufaktur, khususnya untuk ekspor karena mendekati libur panjang, Natal dan tahun baru. “Dengan adanya gejolak ekonomi global tersebut, puncak season ritel pas Natal tidak terjadi,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Apindo Suryadi Sasmita memastikan ekspor manufaktur pada 2023 bakal menurun drastis. Permintaan terhadap benang Indonesia pun bakal turun. Justru, kata Suryadi, saat ini industri manufaktur Eropa dan Amerika mau menyasar pasar Indonesia.

“Padahal, sekarang China aja lagi kesulitan. Negara yang masih survive cuma lima, Vietnam, Filipina, Malaysia, Indonesia. Itu yang masih survive, tapi mereka pengekspor juga. Contohnya Vietnam, mereka lebih banyak ekspornya dibanding Indonesia,” ujar Suryadi, Kamis (20/10/2022).

Advertisement

Baca Juga: Asyik, BI Lanjutkan DP 0% untuk Kredit Properti dan Kendaraan Bermotor

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekspor nonmigas ke Uni Eropa pada September 2022 turun sebesar 21,47 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dengan nilai US$1,80 miliar. Tidak hanya di Uni Eropa, pada periode yang sama penurunan nilai ekspor nonmigas juga terjadi di kawasan Asean, yakni sebesar 6,46 persen secara bulanan dengan nilai US$4,44 miliar.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Duh! Ekspor Sepatu Indonesia Bisa Anjlok 50 Persen di 2023.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif