Bisnis
Kamis, 16 Februari 2023 - 23:49 WIB

Duh! Driver Ojek Online di Solo Masih Sepi Pesanan Pascapandemi Covid-19

Maymunah Nasution  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ojek online. (Ilustrasi/Solopos Dok)

Solopos.com, SOLO — Sebagian driver ojek online di Solo mengeluhkan rendahnya pesanan pasca-pandemi Covid-19. Seorang driver Gojek Hendri Kurniawan yang sudah menjadi pengemudi hampir tiga tahun menyebut pesanan yang masuk ke akunnya sangat sedikit.

“Dulu lumayan ramai saat saya mulai tahun 2019 itu, sekarang sepi sekali sejak Covid-19 itu. Mulai on dari pagi sampai sore masih tidak dapat penumpang,” papar Hendri ditemui Solopos.com, Senin (13/2/2023).

Advertisement

Hendri menyebut untuk driver yang biasa banjir penumpang atau pesanan GoFood maka akan senantiasa diberi order. Namun ketika driver kehilangan pesanan maka sulit baginya kembali rutin mendapatkan seperti ritme semula.

Kesulitan selanjutnya adalah para driver terus-terusan mengkonsumsi BBM untuk operasional sehari-hari. Hendri mengaku dia tetap bergerak mengelilingi Solo dan berpindah lokasi titiknya agar mendapat pesanan di titik tertentu. Namun hal tersebut tidak juga berhasil.

Hendri sebelumnya banting setir dari pekerjaan sehari-harinya karena berharap bekerja menjadi driver ojek online di Solo lebih menguntungkan. Kenyataannya kondisi di lapangan sangat berbeda.

Advertisement

Seorang mantan driver Gojek lainnya, Wisnu, mengaku berhenti total menjadi driver pada Mei 2020 setelah merasa tidak ada pemasukan dari pekerjaan tersebut.

“Saya jadi driver sejak tahun 2017, batch 38. Kendala saat itu perlindungan terhadap driver masih minimal,” papar Wisnu saat dihubungi Solopos.com, Kamis (16/2/2023).

Perlindungan yang dimaksud yakni sebelum 2020 driver sering mendapatkan order fiktif, tetapi mereka tidak mendapatkan ganti atas kerugian tersebut.

Advertisement

Namun saat penumpang yang ketiban sial, driver adalah pihak yang rugi karena sistem rating membuat mereka kehilangan pesanan ataupun penumpang.

Wisnu mengatakan kerugian menggunakan sistem rating adalah penilaian kinerja driver didasarkan murni kepada perasaan penumpang atau faktor subjektif.

Dampaknya adalah driver ojek online di Solo yang mendapatkan bintang 1 atau 2 harus terkena pinalti dan kehilangan pesanannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif