Solopos.com, JAKARTA–Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan hingga Mei 2022, kuota BBM subsidi sudah melebihi atau over yang ditetapkan pemerintah.
Upaya untuk menekan penyaluran BBM bersubsidi, jelas Irto, sangat diperlukan agar over kuota pada tahun ini tidak terlalu lebar.
Dia mengungkapkan Pertamina memproyeksikan volume bahan bakar minyak jenis tertentu (JBT) Solar yang disalurkan pada tahun ini mencapai 17,2 juta kiloliter (kl) apabila tidak dilakukan pembatasan.
Padahal, kuota yang ditetapkan pada tahun ini hanya 14 juta kl.
Padahal, kuota yang ditetapkan pada tahun ini hanya 14 juta kl.
Sementara itu, untuk volume jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP) Pertalite diproyeksikan bisa membengkak menjadi 28 juta kl dari kuota yang ditetapkan pada tahun ini sebesar 23,05 juta kl.
Baca Juga: Beli Pertalite Tak Diatur, Kouta BBM Subsidi Tak Cukup
Irto menuturkan pada saat ini pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi masih banyak yang tidak tepat sasaran di lapangan.
Dia memaparkan BBM bersubsidi justru banyak digunakan oleh golongan menengah ke atas.
Menurut dia, sebanyak 60% golongan masyarakat mampu telah menikmati hampir 80% dari total BBM bersubsidi.
Sementara itu, 40% masyarakat golongan bawah yang seharusnya berhak, justru hanya menikmati sekitar 20% dari total BBM bersubsidi.
Baca Juga: BPH Migas: Penyimpangan BBM Subsidi Capai 181.583 Liter
“Kalau kita melihat tren konsumsi saat ini, kalau tidak dilakukan pengaturan maka ada potensi over kuota,” ungkapnya.
PT Pertamina Patra Niaga membuka pendaftaran kendaraan dan identitasnya di Website MyPertamina per 1 Juli 2022.
Dari pendaftaran, pengguna akan mendapatkan QR Code yang dapat digunakan untuk pembelian BBM Subsidi di SPBU Pertamina.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan inisiatif ini dimaksudkan dalam rangka melakukan pencatatan awal untuk memperoleh data yang valid dalam rangka penyaluran BBM subsidi lebih tepat sasaran.
“Data pengguna yang terdaftar dan telah mendapatkan QR Code ini adalah bagian dari pencatatan penyaluran Pertalite dan Solar agar bisa lebih tepat sasaran, bisa dilihat trennya, siapa penggunanya. Kami pun tidak mewajibkan memakai aplikasinya, hanya perlu daftar melalui website yang dibuka pada 1 Juli nanti,” kata Alfian dalam keterangan resmi, Rabu (29/6/2022).
Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Waduh! BBM Subsidi Pertamina Sudah Over Kuota