SOLOPOS.COM - Ilustrasi ekonomi syariah (koperasi165.com)

Solopos.com, SOLO – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Solo terus berupaya menggenjot pemahaman masyarakat tentang keuangan syariah melalui media sosial (medsos) terutama podcast.

Beragam konten menarik yang mengupas peluang dan tantangan keuangan syariah dibikin agar bisa memberikan edukasi terhadap masyarakat, terutama generasi milenial.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Solo, Ibrahim Fatwa Wijaya tak menampik rendahnya literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia.

Padahal, mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam yang menjadi potensi perluasan pangsa pasar keuangan syariah.

“Betul sekali, literasi keuangan syariah masyarakat masih rendah. Dan perlu terus menerus diberikan pemahaman terkait potensi dan peluang ekonomi syariah,” kata dia, saat diwawancari Solopos.com, Sabtu (11/3/2013).

Guna menggenjot literasi keuangan syariah, MES Solo membikin inovasi dalam penyebaran informasi ekonomi syariah melalui podcast.

Konten-konten berisi beragam informasi ihwal ekonomi dan keuangan syariah dibikin dan disebarluaskan kepada masyarakat.

Diharapkan pemahaman masyarakat terutama kalangan muda terkait keuangan syariah meningkat.

Sehingga share market keuangan syariah bertambah secara perlahan-lahan.

“Sejauh ini, media sosialisasi yang paling efektif dan efisien adalah media sosial (medsos). Salah satunya podcast yang berisi informasi keuangan syariah,” ujar dia.

Dosen Fakultas Ekonomi UNS ini menyampaikan pengurus MES Solo juga kerap mengedukasi tentang peluang keuangan syariah di Soloraya.

Mereka menjadi narasumber seminar atau sarasehan di kampus, sekolah, bahkan pondok pesantren (ponpes).

“Saya baru saja memberi materi ekonomi syariah di salah satu ponpes di Kecamatan Ampel, Boyolali. Kegiatan ini cukup sering dan akan terus dimasifkan,” papar dia.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Eko Yunianto mengatakan program kerja prioritas yang dijalankan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Solo guna memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun ini.

Yakni, akselerasi pemanfaatan produk keuangan syariah serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah menjadi salah satu program kerja prioritas utama yang dijalankan sepanjang 2023.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia, indeks literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia meningkat dari 8,93 persen pada 2019 menjadi 9,14 persen pada 2022.
Sedangkan, tingkat inklusi keuangan syariah juga menunjukkan peningkatan dari 9,10 persen pada 2019 menjadi 12,12 persen pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya