Solopos.com, JAKARTA–Kurs rupiah diperkirakan cenderung menguat karena terbantu melemahnya dolar AS pada perdagangan, Selasa (28/6/2022).
Kemarin (27/6/2022), rupiah ditutup menguat 0,34% atau 50,5 poin ke Rp14.797 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia juga tampak bertahan di teritori posifif.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,12% menjadi 103,9 pada akhir perdagangan Senin waktu setempat.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,12% menjadi 103,9 pada akhir perdagangan Senin waktu setempat.
Awal bulan ini, indeks dolar mencapai 105,79, tertinggi sejak akhir 2002.
Baca Juga: Kurs Rupiah Dibuka Menguat, Imbas Pengumuman Suku Bunga Acuan?
Analis Monex Investindo Futures (MIFX) Faisyal mengatakan bahwa meskipun ada ekspektasi kenaikan suku bunga agresif dari Federal Reserve AS, masih ada outlook perlambatan ekonomi AS dan pernyataan pesimis dari Pejabat Interational Monetary Fund (IMF) yang menekan pergerakan dolar AS.
Ekspektasi kenaikan suku bunga AS sempat menguatkan indeks dolar AS, khususnya setelah ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menegaskan kembali komitmen “tanpa syarat” dari Federal Reserve AS untuk mengendalikan inflasi yang saat ini berada di level tertinggi 40 tahun.
“Pernyataan Fed Powell didukung oleh Presiden Fed San Fransisco Mary Daly yang menunjukkan dukungan untuk kenaikan suku bunga lainnya sebesar 75 bps pada pertemuan bank sentral pada Juli 2022” jelas Faisyal dalam riset harian, Senin (27/6/2022).
Namun, pasar masih mencemaskan adanya outlook resesi ekonomi karena pengetatan kebijakan moneter oleh para bank sentral.
Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 28 Juni 2022