Bisnis
Jumat, 19 November 2021 - 15:55 WIB

Ditutup di Level 6.720, IHSG Catatkan Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Lorenzo A. Mahardika, Mutiara Nabila  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi IHSG (Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 1,26 persen atau 83,79 poin menjadi 6.720,26 pada akhir perdagangan Jumat (19/11/2021) ini. Dengan capaian tersebut, IHSG berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan akhir pekan, dengan ditopang transaksi investor domestik.

IHSG bahkan sempat mencapai level tertinggi intraday 6.720,98. IHSG yang mencapai level 6.720,98 tersebut sekaligus berhasil mencatatkan rekor tertinggi intraday terbaru.

Advertisement

Sebelumnya pada 11 November 2021, IHSG menyentuh level intraday tertinggi sepanjang masa di posisi 6.704, yang sebelumnya dicapai pada 20 Februari 2018 di posisi 6.693,46. Sebagai informasi, rekor penutupan tertinggi IHSG sebelumnya juga dicatatkan pada 11 November 2021 di level 6.691,34.

Baca juga: Rebound Nih! Harga Emas 24 Karat di Pegadaian, Jumat 19 November 2021

Hingga menjelang penutupan, terpantau 301 saham menguat, 203 saham melemah, dan 166 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp14,13 triliun, dengan net sell investor asing Rp191,62 miliar. Artinya, pencapaian rekor IHSG ke rekor tertinggi sepanjang masa pada hari ini ditopang oleh transaksi saham investor domestik, saat investor asing berbalik melakukan aksi jual.

Advertisement

Paling Banyak Diborong

Sementara itu, saham TLKM dan BBRI menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy masing-masing Rp457,3 miliar dan Rp169 miliar. Adapun, investor asing melepas saham BBNI dengan net sell Rp44,9 miliar dan ASII Rp38,5 miliar.

Menurut Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, hari ini data neraca transaksi berjalan Indonesia periode kuartal III/2021 akan dirilis, dan memengaruhi laju IHSG. Pada kuartal II/2021, Indonesia mencatatkan defisit transaksi berjalan sebesar US$2,2 miliar. “IHSG kami perkirakan bergerak sideways hari ini, seiring dengan bervariasinya sentimen dari bursa global dan regional,” papar riset.

Baca juga: Strategi Pemerintah Wujudkan Ekonomi Hijau Dimulai dari Kalimantan

Advertisement

Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi berjalan pada kuartal III/2021 mengalami surplus, terutama ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang yang naik signifikan. Transaksi berjalan pada periode laporan mencatat surplus US$4,5 miliar atau mencapai 1,5 persen dari PDB, setelah pada triwulan sebelumnya mengalami defisit US$2,0 miliar atau 0,7 persen dari PDB.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif