SOLOPOS.COM - Press Conference Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal I Tahun 2023 yang digelar secara daring, Kamis (27/4/2023), menjelaskan distribusi KUR dari BRI merupakan yang terbesar dibandingkan bank penyalur KUR lainnya. (Istimewa/BRI).

Solopos.com, JAKARTA — Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI hingga kuartal pertama mencapai Rp14,98 triliun. BRI menyalurkan sebanyak 61 persen dari total KUR secara nasional yang sebesar Rp25 triliun hingga April 2023.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso, dalam Press Conference Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal I Tahun 2023 yang digelar secara daring, Kamis (27/4/2023), menjelaskan distribusi KUR dari BRI merupakan yang terbesar dibandingkan bank penyalur KUR lainnya.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Realisasi KUR dari BRI sampai Maret sebesar Rp14,98 triliun dari total Nasional sebesar Rp25 triliun di periode yang sama. Atau secara persentase 61 persen total realisasi KUR Nasional, artinya KUR terbesar berasal dari BRI,” ucapnya.

Sunarso juga menambahkan dana KUR yang disalurkan berasal dari dana bank penyalur yang kemudian bunganya disubsidi oleh pemerintah. Ia menyebut, sering terjadi salah kaprah asal dana KUR yang disalurkan.

“KUR itu 100 persen berasal dari dana Bank yang diambil dari deposito, jadi kami punya kewajiban mengembalikan kepada deposan atas dana yang dipinjam tersebut. Bunga KUR itu sebenarnya 16 persen, yang kemudian disubsidi Negara melalui APBN sebesar 10 persen sehingga rakyat cukup membayar enam persen saja,” jelasnya.

Sunarso menjelaskan, ini sekaligus meneruskan kekeliruan terkait subsidi yang diberikan.

“Jadi sebenarnya yang mendapatkan subsidi itu masyarakat yang mengajukan KUR bukan bank penyalur KUR,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank BRI, Supari, menjelaskan soal penyaluran KUR yang kerap dianggap lambat.

Supari menyebut, distribusi KUR bukanlah kewenangan bank penyalur, melainkan berdasarkan arahan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

“Kebijakan KUR itu bukan hanya menggunakan kebijakan internal bank tetapi diatur oleh komite kebijakan kur nasional yang diatur dalam Permenko Nomor 1 tahun 2023 yang terbitnya baru 27 jan 2023 jadi di Januari kami belum bisa menyalurkan KUR,” jelasnya.

Selain itu, Supari menjelaskan ada Keputusan Menteri Keuangan (KMK) yang saat ini sedang dibuat sebagai jurnal teknis penyaluran KUR. Ia menyebut KMK tersebut akan mengatur besaran subsidi yang diterima oleh bank penyalur KUR.

“KMK ini masih berproses, dan diatur seberapa besar subsidi yang berasal dari APBN yang diberikan kepada masyarakat melalui bank penyalur. Semua menggunakan sistem dan diatur oleh petunjuk teknis (juknis) di bank penyalur melalui Sistem Informasi Kredit Program (SIKP),” tegasnya.

Kondisi Global

Ditengah kondisi perekonomian global yang mengalami perlambatan karena gejolak keuangan, terutama setelah kegagalan beberapa bank di Amerika Serikat, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil mengawali tahun 2023 dengan melanjutkan kinerja cemerlang.

Di tengah gejolak perekonomian global, hingga akhir kuartal I 2023 BRI mampu mencatatkan laba secara konsolidasian (BRI Group) sebesar Rp15,56 triliun atau tumbuh 27,37% year on year (yoy). Aset BRI Group tumbuh 10,46% yoy menjadi Rp1.822,97 triliun.

Terkait dengan pencapaian tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan di tengah gejolak perekonomian global tersebut, pada 3 bulan pertama di tahun 2023, BRI dapat melanjutkan kinerja positifnya.

Hal tersebut tak lepas dari komitmen BRI untuk tetap tumbuh secara berkelanjutan dengan fokus di segmen UMKM yang telah menjadi pondasi pertumbuhan bisnis perusahaan selama lebih dari 127 tahun.

Dari sisi penyaluran kredit, seluruh segmen kredit BRI tercatat tumbuh positif, dengan kontributor utama di segmen mikro yang tumbuh 11,18%, sehingga total kredit dan pembiayaan BRI Group menjadi sebesar Rp1.180,12 triliun.

“Khusus untuk segmen UMKM porsinya telah mencapai 83,86% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp989,64 triliun,” jelasnya berdasarkan rilis yang dikirimkan kepada Solopos.com, Kamis (27/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya