Bisnis
Jumat, 3 Februari 2023 - 10:49 WIB

Disebut Potensial, Seperti Ini Perkembangan Pariwisata Solo pada Desember 2022

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wisatawan melihat benda-benda sejarah yang tersimpan di Museum Keraton Solo, Sabtu (7/1/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO— Jawa Tengah (Jateng) disebut memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata di 2023. Salah satu wilayah yang memiliki tingkat okupansi lebih baik dari daerah-daerah lainnya adalah Solo dan sekitarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat okupansi hotel maupun jumlah penumpang pesawat pada Desember 2022 mengalami peningkatan.

Advertisement

Berdasarkan data BPS Solo, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di Kota Solo pada Desember 2022 tercatat sebesar 66,68%. Angka tersebut naik  sebesar 3,75 poin dibanding TPK pada November 2022 yang tercatat sebesar 62,93%.

Untuk rata-rata lama menginap (RLM) seluruh tamu hotel bintang pada bulan Desember 2022 tercatat selama 1,37 hari. Data tersebut menunjukkan adanya penurunan 0,11 poin dibandingkan November 2022 yang tercatat ada 1,48 hari.

Sementara jumlah penumpang pesawat udara komersial yang datang melalui Bandara Adi Sumarmo pada Desember 2022 berjumlah 45.248 orang. Semua penumpang merupakan penumpang penerbangan domestik. Angka tersebut naik 3,12% dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercatat sebanyak 43.879 orang.

Advertisement

Untuk penumpang yang berangkat dari Bandara Adi Soemarmo pada Desember 2022 berjumlah 47.532 orang, yang juga semuanya merupakan penumpang penerbangan domestik. Angka tersebut naik sebesar 7,15% dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat berjumlah 44.359 orang.

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan saat ini Jawa Tengah atau Jateng menjadi pusat pergerakan wisatawan nusantara. Berdasarkan data yang ada, ada tiga provinsi besar yang memiliki pergerakan wisatawan yang besar. Ketiganya adalah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal itu karena Jateng yang menjadi daerah penghubung antara Jawa Timur dan Jawa Barat yang juga memiliki pergerakan tertinggi pada 2022 lalu.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Nia Niscaya, menyampaikan untuk kunjungan wisata saat ini memang masih didominasi wisata domestik. Bahkan menurutnya pasar domestik masih menjadi tulang punggung pertumbuhan pariwisata di Indonesia. Mengenai pergerakan orang tersebut, dia juga menyampaikan bahwa Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang besar dan kini terhubung dengan jalan tol. Hal itu yang menjadi salah saut pendukung pertumbuhan pariwisata di daerah tersebut.

Advertisement

“Solo atau Yogyakarta sangat kuat ketika libur nataru [Natal dan Tahun Baru], serta saat PPKM dicabut. Terasa sekali okupansi rate dari hotel-hotel. Di Yogyakarta dan Solo bisa sampai 100%. Semarang sekitar 80-90%,” kata dia dalam Webinar: Optimisme Pariwisata 2023, pekan lalu.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif