Bisnis
Senin, 6 Februari 2023 - 07:33 WIB

Disebut Langka, Harga Minyakita Capai Rp18.000 per Liter di Jakarta

Newswire  /  Ni Luh Anggela  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjualan Minyakita. (Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, JAKARTA — Merek dagang untuk minyak goreng sawit yang dimiliki Kementerian Perdagangan (Kemendag), Minyakita, disebut langka di sejumlah pasar rakyat di wilayah Jakarta Barat.

Berdasarkan pantauan Bisnis di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, harga Minyakita dijual di kisaran Rp16.000 hingga Rp18.000 per liter. Angka tersebut berada diatas harga eceran tertinggi (HET) yang dipatok Rp14.000 per liter.

Advertisement

Naiknya harga Minyakita di pasar rakyat terjadi lantaran sejumlah pedagang mengaku kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng (migor) produk besutan pemerintah tersebut. Bahkan, beberapa pedagang mengaku sudah sebulan lebih tak mendapatkan Minyakita.

Armira,23, merupakan salah satu dari sejumlah pedagang yang tak mendapatkan stok Minyakita selama 1 bulan lebih. Pemilik toko sembako itu menyampaikan, biasanya dia bisa mendapatkan hingga 20 kardus Minyakita ukuran 1 liter untuk dijual kembali di tokonya.

Advertisement

Armira,23, merupakan salah satu dari sejumlah pedagang yang tak mendapatkan stok Minyakita selama 1 bulan lebih. Pemilik toko sembako itu menyampaikan, biasanya dia bisa mendapatkan hingga 20 kardus Minyakita ukuran 1 liter untuk dijual kembali di tokonya.

“Hampir 1 bulan nggak jualan [Minyakita] karena susah barangnya. Kemarin [dijual ke pembeli] nyampai Rp16.000, itu pun harganya dari sana naik [distributor],” kata Armira saat ditemui Bisnis, Minggu (5/2/2023).

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh salah seorang pedagang yang enggan untuk menyebutkan namanya. Saat Bisnis, menghampiri tokonya, tampak kemasan Minyakita dengan ukuran 1 liter hanya tersisa tiga kemasan saja.

Advertisement

“Saya udah nggak ada [Minyakita], tinggalnya itu doang. [Kosongnya] udah lama, [dijual] Rp16.000 ya karena barangnya juga susah, mau nyari juga nggak bakalan dapat,” ujarnya singkat.

Bisnis kemudian mencoba untuk menelusuri sejumlah toko lainnya dan menemukan sebuah toko sembako yang masih menjual Minyakita.

Berdasarkan pantauan Bisnis, stok Minyakita kemasan 1 liter yang dijual masih ada sebanyak delapan kemasan. Pedagang yang diketahui bernama Santi,37, mengaku terpaksa menjual Minyakita di kisaran Rp17.000 hingga Rp18.000, akibat langkanya minyak sawit besutan pemerintah itu.

Advertisement

“Minyakita saya ngambil nggak banyak. Ya, paling 1 sampai 2 dus, yang 1 liter isinya 12 buah, yang 2 liter isinya 6 buah. [Dijual] Rp18.000 per liter [untuk kemasan 1 liter], kadang Rp17.000,” ungkapnya.

Sebelumnya, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) meminta Pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk menindak minyak goreng subsidi merek MinyaKita yang semakin langka dan melebihi harga eceran tertinggi (HET).

“Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Saat ini minyak goreng subsidi di lapangan sudah mengalami kelangkaan. Kalaupun ada itupun harganya sudah tidak sesuai HET, bahkan jauh dari batas HET, ” kata Ketua Bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP Ikappi, Ahmad Choirul Furqon di Jakarta seperti dilansir Antaranews, Senin (30/1/2023).

Advertisement

Bukan untuk Online

Sementara itu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan suplai MinyaKita sebanyak 450.000 ton hanya akan tersedia di pasar tradisional.

“Minyakita kita cek lagi, enggak boleh dijual online. Kita suruh jual di pasar. Tapi nanti akan ada masalah lagi, ‘Kok di supermarket enggak ada’, ya memang ini untuk pasar, online juga enggak boleh,” ujar Zulkifli usai menghadiri pembukaan Bulan Literasi Kripto di Jakarta, Kamis (2/2/2023) seperti dilansir Antara.

“Tiap hari kita awasi. Kita punya 20.000 pasar. Kalau mau tinggal ke pasar. Kalau bisa belanja online, ya jangan beli MinyaKita dong, beli aja yang premium,” lanjutnya.

Pemerintah dan produsen telah sepakat untuk meningkatkan tambahan suplai minyak goreng (migor) kemasan dan curah sebanyak 450.000 ton per bulan selama tiga bulan yaitu Februari-April 2023. Upaya ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat jelang Puasa hingga Lebaran 2023.

Sebelumnya, suplai minyak goreng per bulan hanya sebesar 300.000 ton per bulan. Kini pemerintah pun menaikkannya hingga 50 persen.

Zulkifli mengatakan kelangkaan Minyakita di pasaran bukan karena stok minyak goreng yang menipis, tapi akibat banyak masyarakat yang mulai beralih dari minyak goreng premium menjadi MinyaKita lantaran kualitasnya yang tidak berbeda jauh.

Mendag menegaskan Minyakita hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Minyak goreng kemasan rakyat (Minyakita) dijual seharga Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg untuk minyak goreng curah.

“Semua orang beli itu ya jadi habis. Nanti kalau semua yang beli premium jadi beli ini, ya enggak akan cukup juga. Karena udah bagus semua mau beli Minyakita, dijualnya di retail modern, online padahal kan ini untuk pasar-pasar,” ujar Zulkifli.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif