SOLOPOS.COM - Ilustrasi cabai yang dijual di pasar tradisional. (Solopos/Nicolous Irawan).

Solopos.com, SOLO — Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengungkap biang kerok harga cabai yang tinggi dikarenakan petani cabai beralih ke padi.

Dia mengatakan kenaikan harga cabai disebabkan petani pada bulan-bulan tersebut beralih ke tanaman padi untuk memotong siklus penyakit yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian setempat.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Itu kan dipotong siklusnya menjadi tanaman padi. Jadi November dan Desember itu petani-petani cabai beralih ke padi,” kata dia.

Heru mengatakan para petani akan kembali menanam cabai setelah masa panen pertama padi selesai. Dia memprediksi sampai Januari 2024 harga cabai akan tetap tinggi.

“Hanya bagaimana kita bisa memberikan pasokan yang cukup ke Kota Solo, supaya cabai ini tidak menjadi penyebab inflasi yang besar,” kata dia.

Di sisi lain, Heru mengatakan selama ini kenaikan harga cabai sudah menjadi siklus tahunan. Menurutnya harga cabai selalu naik pada November sampai Desember.

“Kalau kita melihat siklus memang yang namanya bulan November, Desember, bahkan sampai Januari [tahun depan] harga cabai itu biasanya naik, cuma saat ini lajunya besar sekali,” kata dia dalam acara rilis BPS di Hotel Paragon Solo, Jumat (1/12/2023).

Heru menambahkan pasokan cabai di Kota Solo saat ini masih aman. Menurutnya pasokannya memang tidak melimpah, namun cukup untuk memenuhi permintaan pasar. “Pasokannya masih ada, cuma pas-pasan, artinya begitu masuk langsung habis,” kata dia.

Berdasar data dari BPS Surakarta menunjukkan cabai rawit dengan andil inflasi pada November 2023 sebesar 0,19%. Angka tersebut menunjukkan kenaikan cabai yang tidak terkendali selama bulan November.

Perlu diketahui, berdasar data yang sama, pada November 2023 Kota Solo mengalami inflasi sebesar 0,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 118,26. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen.

Sementara itu, Kepala Pasar Lagi, Nur Rahmadi melaporkan harga cabai merah besar yakni Rp80.000 per kilogram (kg),  lalu cabai merah keriting  Rp75.000/kg, cabai rawit merah  Rp85.000/kg, dan cabai rawit ijo Rp37.000/kg.

Sedangkan harga cabai di Pasar Nusukan tidak terpaut jauh. Kepala Pasar Nusukan, Giyarto mencatat harga cabai merah besar yakni Rp85.000/kg,  cabai merah keriting Rp80.000/kg, cabai rawit merah Rp90.000/kg, dan cabai rawit hijau Rp55.000/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya