Bisnis
Rabu, 18 Agustus 2021 - 16:57 WIB

Dirikan Layanan Rawat Pasien di Rumah Saat Pandemi, Pengusaha Jepang Ini Kian Tajir

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga medis. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Dikarenakan rumah sakit Jepang berfokus dalam merawat pasien Covid-19, banyak orang lanjut usia yang memanfaatkan perawatan di rumah.

Hal ini, membuat jasa layanan rawat pasien di rumah yang dioperasikan oleh Amvis di Tokyo kebanjiran ‘panggilan’. Hal ini juga akhirnya berdampak pada kekayaan pendiri dan CEO Amvis, Keiichi Shibahara, 56.

Advertisement

Dilansir Bisnis.com dari Forbes, sejak Agustus lalu saham perusahaannya mengalami peningkatan lebih dari dua kali. Dirinya juga merupakan pemegang saham terbesar Amvis dengan 77 persen saham, dan kini telah memiliki kekayaan bersih sebesar US$1 miliar.

Baca Juga: Menko Airlangga: 2022 Target Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen, Serap 500.000 Naker

Advertisement

Baca Juga: Menko Airlangga: 2022 Target Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen, Serap 500.000 Naker

Shibahara merupakan lulusan dari fakultas kedokteran di Universitas Nagoya, dan menerima lisensi medisnya. Setelah lulus Shibahara bekerja sebagai peneliti selama 20 tahun dengan fokus di bidang imunologi dan biologi molekuler.

Pada saat Shibahara berusia 48 tahun, dirinya mengumpulkan modal awal untuk mendirikan Amvis. Amvis sendiri merupakan perusahaan pertama di Jepang yang mendirikan model bisnis rumah sakit dan telah berkembang dengan pesar.

Advertisement

Berdasarkan dari Japan Times, orang yang berusia 65 tahun atau lebih paling banyak ditemukan di Jepang yakni terhitung 28,7 persen dari total populasi negara.

Baca Juga: Buruan Daftar, Ada Diskon Tambah Daya dari PLN

Penjualan Meningkat Tajam

CEO Amvis, Keiichi Shibahara. (Istimewa/Forbes)

Shibahara juga menjelaskan bahwa perubahan kebijakan pemerintah memaksa orang dengan kanker stadium akhir, atau mereka yang menggunakan ventilator dapat dipulangkan dari rumah sakit ke rumah.

Advertisement

Selain  kebijakan dari pemerintah, situasi tersebut juga dipercepat oleh fakta bahwa rumah sakit juga sibuk menangani pasien yang terinfeksi Covid-19. Pasien juga berbondong-bondong untuk memanfaatkan atau menggunakan fasilitas yang dioperasikan oleh Amvis.

Dalam September 2020, penjualan meningkat lebih dari 71 persen yakni sebesar US$83 juta atau sekitar Rp1,2 triliun dari tahun sebelumnya.

Laba juga mengalami peningkatan menjadi US$11 juta atau Rp158 miliar dari Oktober 2020 hingga 31 Maret tahun ini. Selain itu, penjualan dan laba masing-masing naik sebesar 66 persen dan 108 persen, dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif