SOLOPOS.COM - Pemilik Onde-Onde Maker, Yeni, menunjukkan produk miliknya dalam acara Pakuwon Food Fest di Pakuwon Mall Solo Baru, Jumat (8/9/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Banyak kuliner tradisional yang saat ini dikemas dengan konsep kekinian agar tidak kehilangan peminat.

Salah satunya yakni inovasi yang dilakukan oleh Yeni, dengan membuat Onde-Onde Maker sejak 2015. Onde-onde unik ini mengombinasikan berbagai macam isian

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Inovasinya laris manis. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan 25 kilogram kacang hijau hanya untuk isi onde-onde.

Onde-onde merupakan kudapan bola wijen atau sejenis kue jajanan pasar yang terkenal di Indonesia. Bola wijen mudah ditemukan di pasar tradisional maupun dijual di pedagang kaki lima (PKL).

Namun, Yeni membuat kuliner ini menjadi modern dengan menjualnya di pusat perbelanjaan besar, seperti di beberapa mal Surabaya. Pada 2020 silam Yeni juga mengembangkan pasarnya secara online agar bertahan saat Pandemi Covid-19.

Selain menggunakan isian kacang hijau, Yeni juga mempunyai onde-onde dengan varian lainnya. Misalnya keju, cokelat, dan pasta kacang atau tausa.

Walaupun berpusat di Surabaya, onde-onde buatan Yeni juga diminati oleh pelanggan dari Kota Solo, Yogyakarta, hingga Makassar.

Saat ditemui Solopos.com dalam acara Pakuwon Food Fest di Pakuwon Solo Baru, Jumat (8/9/2023), Yeni menjelaskan awalnya ragu berjualan kuliner tradisional.

Namun, akhirnya ia membuktikan kuliner tradisional masih sangat diminati, baik di kalangan orang tua atau anak muda. “Memodernkan makanan tradisional, masih diminati, justru saya awalnya enggak yakin, tapi ternyata banyak yang masih suka,” terang Yeni.

Saat merintis usahanya, Yeni mengatakan belum banyak yang berjualan onde-onde, sehingga ia memilih kuliner. Walau dikenal dengan isian kacang hijau, Yeni berani berinovasi agar rasa onde-onde lebih variatif.

Ia menguraikan keunikan onde-onde buatannya adalah kulit onde-onde yang tetap crispy walaupun sudah dingin. Hal ini diperoleh karena onde-onde miliknya dibuat fresh langsung di tempat jualan.

Proses penggorengannya juga memakan waktu cukup lama, yaitu 15 menit. Salah satu rahasia agar onde-onde miliknya tetap crispy berada pada teknik penggorengan. Yaitu dengan menggunakan api kecil dan kemudian menggunakan api besar.

“Gorengnya pun prosesnya lama, 15 menit, dari api kecil ke api besar, enggak semua orang telaten,” tambah dia.

Saat pandemi, Yeni mengaku juga sempat kehilangan banyak pelanggan. Namun lambat laun, usaha miliknya mulai pulih seiring dengan banyaknya festival kuliner yang ia ikuti.

Satu paket Onde-Onde Maker yang ia jual dibanderol mulai harga Rp30.000 berisi sepuluh onde-onde.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya