SOLOPOS.COM - Ilustrasi berhemat demi investasi. (Freepik.com).

Solopos.com, SOLO — Reksa dana dinilai warga Solo sebagai investasi yang mudah dipahami dengan nominal yang minim.

Selain itu, untuk nominal di atas Rp50 juta, reksa dana dinilai lebih menguntungkan dibandingkan obligasi. Ragam yang ditawarkan dalam produk reksa dana juga dinilai lebih menarik.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Bagi mereka yang berinvestasi di reksa dana, ada keuntungan yang ditawarkan berupa likuiditas yang bisa diambil sewaktu-waktu ketika dibutuhkan.

Salah satu dari mereka yang berinvestasi di reksa yakni adalah Rofiq Wicaksono, 34. Pekerja swasta ini mengaku tertarik dengan dunia reksadana setelah sebelumnya menggeluti investasi saham.

Bagi Rofiq salah satu keuntungan berinvestasi di reksa dana terutama jenis reksa dana campuran adalah imbal hasil yang besar dengan risiko yang lebih terukur. Selain itu bagi Rofiq, dibandingkan saham, ia merasa reksa dana yang ia miliki lebih mudah untuk dipantau.

“Saat main saham, saya harus lebih menyelami data atau pergerakan di lantai bursa meskipun sudah ada Manajer Investasi (MI), karena kalau enggak dipantau biasanya bisa jadi situasinya sedang bearish yang di mana itu justru waktunya beli saham. Kalau di reksa dana lebih fleksibel karena saya hanya menyerahkan modal untuk diinvestasikan,” ulasnya kepada Solopos.com pada Senin (20/2/2023).

Pria yang tinggal di kawasan Punggawan, Banjarsari, Solo ini juga mengakui kemudahan berinvestasi di reksa dana. Ia juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengambil jenis reksa dana yang akan diambil.

“Beli reksa dana enggak serumit investasi obligasi yang harus mengisi banyak formulir, cukup lewat aplikasi, kebetulan saya pakai livin punya Bank Mandiri. Setelah itu konsultasi sama manajer investasi untuk ambil reksa dana yang dipilih, kalau metode pengambilan imbal hasilnya biasanya saya per bulan,” ucap Rofiq.

Namun, ada poin yang masih menjadi kendala dari reksa dana yakni margin keuntungannya menurut Rofiq masih jauh lebih sedikit dibandingkan saham. 

“Kalau sisi minusnya, jika yang biasanya merupakan pialang saham, keuntungan di reksa dana relatif lebih kecil. Kalau di saham keuntungan bisa sampai 60 persen kalau di reksa dana paling besar 10 persen, itupun juga kadang lama investasinya,” ujar Rofiq.

Kenyamanan investasi reksa dana juga dirasakan oleh Markus Hartono, 59.  Ia telah berinvestasi di reksa dana sejak sepuluh tahun lalu. Baginya, reksa dana merupakan cara untuk menambah keuntungan secara aman dan terukur.

“Saya main reksa dana sudah sepuluh tahun, yang saya ambil reksa dana pasar uang (RDPU) karena secara risiko sangat kecil, istilahnya kalau ada uang yang lagi diam mending diputar untuk dapat keuntungan tambahan. Meskipun memang keuntungannya kecil secara persentase, tetapi kalau investasinya besar, hasilnya juga lumayan,” ulasnya.

Pria yang sehari-harinya merupakan pengusaha ini menyebut di usianya yang sudah tua, ia membutuhkan investasi yang nyaman tanpa perlu intensitas tinggi seperti saham.

Baginya reksa dana menjadi investasi yang nyaman apalagi dengan adanya manajer investasi di setiap perusahaan perbankan yang menyediakan reksa dana.

“Memantaunya enggak susah, cukup lihat di handphone terus coba konsultasi dengan manajer investasinya. Biasanya beli di akhir bulan ketika mendekati jatuh tempo supaya menarik imbal hasilnya juga cepat,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya