Bisnis
Senin, 9 Oktober 2023 - 17:17 WIB

Digitalisasi Perbankan Pesat, Transaksi Uang Tunai Disebut Masih Kuat

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang rupiah. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Praktisi perbankan menilai uang tunai masih memegang peran penting dalam perputaran ekonomi domestik meskipun ekonomi digital tumbuh pesat di Indonesia.

Direktur Utama PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), bagian dari Holding BUMN Danareksa, Ario Tejo Bayu Aji melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin, menyebutkan data dari Bank Indonesia menunjukkan selama empat tahun terakhir, transaksi menggunakan uang tunai terus mengalami peningkatan volume.

Advertisement

Secara sejalan, tambahnya, sirkulasi uang kartal di masyarakat juga menunjukkan pertumbuhan yang positif mulai dari 2018 hingga 2022 yang artinya betapa vitalnya peran uang tunai dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

“Meskipun sistem pembayaran digital telah menjadi tren yang menguat dalam lima tahun terakhir, uang tunai masih memegang peran penting di masyarakat dengan keberagaman budaya dan kondisi geografis di Indonesia,” ujarnya seperti dilansir Antara.

Advertisement

“Meskipun sistem pembayaran digital telah menjadi tren yang menguat dalam lima tahun terakhir, uang tunai masih memegang peran penting di masyarakat dengan keberagaman budaya dan kondisi geografis di Indonesia,” ujarnya seperti dilansir Antara.

Ario menegaskan lembaga keuangan berperan penting dalam memastikan ketersediaan akses ke uang tunai dan masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih mekanisme pembayaran sesuai dengan kebutuhan mereka.

Fenomena tersebut memberikan dasar bagi penyedia sistem pembayaran untuk memperkuat infrastruktur transaksi uang tunai dengan menggabungkan berbagai layanan perbankan, seperti mengintegrasikan pengelolaan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan Cash Recycling Machine (CRM) ke dalam satu jaringan yang terpadu.

Advertisement

Menurut Ario model integrasi ATM dan CRM yang kini secara bertahap juga sedang dilakukan oleh Jalin terbukti berhasil di negara-negara lain, seperti Belanda dan Hong Kong.

Integrasi ini memungkinkan perbankan untuk mengoptimalkan penggunaan modal dalam membangun jaringan infrastruktur ATM dan CRM, sehingga menjadi lebih efisien.

Selain itu, tambahnya, dengan meningkatnya keterjangkauan layanan ATM dan CRM oleh masyarakat, akses terhadap layanan perbankan juga diharapkan akan semakin meningkat.

Advertisement

Hal itu, dikatakannya, tidak hanya berkaitan dengan menjaga peran uang tunai sebagai salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang memastikan bahwa perputaran uang tetap berlangsung lancar dan aman di tengah perkembangan pesat ekonomi digital.

“Dengan demikian, Indonesia dapat menjaga keseimbangan antara inovasi digital dan kebutuhan akan uang tunai dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Ario dalam acara 11th International Symposium & Exhibition on Project Management (Symex) 2023 di Yogyakarta.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif