Bisnis
Selasa, 19 September 2023 - 22:15 WIB

Digelar Oktober, SGS 2023 Diharapkan Jadi Magnet Wisatawan ke Solo

Bayu Jatmiko Adi  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sosialisasi dan gathering tenant Solo Great Sale 2023 di Community Market Lantai 1 Solo Grand Mall, Selasa (29/8/2023). (Istimewa/Solo Grand Mall).

Solopos.com, SOLO – Solo Great Sale (SGS) 2023 akan digelar pada Oktober nanti. Tahun ini SGS akan digelar dengan pendekatan berbeda yakni difokuskan untuk mendatangkan wisatawan ke Solo.

Sekretaris SGS 2023, Farid Sunarto, mengatakan SGS 2023 direncanakan digelar selama sebulan penuh mulai 1 Oktober nanti. Mengenai program-program yang disiapkan, dia menyampaikan akan ada hal berbeda lada SGS tahun ini.

Advertisement

“Tahun ini pendekatannya yang beda. Kalau dulu berbasis transaksi. Tahun ini berbasis event. Ini juga untuk mendukung kota MICE, SGS difokuskan untuk penyelenggaraan berbagai event yang berkolaborasi dengan berbagai stakeholder pariwisata,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (19/9/2023).

Berbagai stakeholder yang dimaksud di antaranya adalah Asita, perhotelan, pusat perbelanjaan, destinasi wisata dan sebagainya. Dia mengatakan selain bisa menyajikan banyak event, SGS juga ditargetkan bisa mendatangkan banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Menurut Farid nantinya juga akan ada beberapa paket bundling yang ditawarkan kepada masyarakat. Dalam menyiapkan paket-paket tersebut melibatkan berbagai pihak pendukung. Misalnya dari perhotelan, transportasi lokal, penyedia paket tour hingga destinasi wisata.

Advertisement

“Ketika semua melakukan dukungan maka dibuat bundling paket. Bundling paket itu misalnya selama tiga hari dua malam di Kota Solo, sudah termasuk transportasi lokal, wisata kuliner dan lainnya,” kata dia.

Selian itu, menurutnya akan ada paket bundling dengan PT KAI. Di mana akan ada diskon khusus untuk penumpang kereta jarak jauh yang melakukan perjalanan dari atau menuju Solo.

Sementara untuk target transaksi, menurutnya tahun ini tetap ada, namun untuk tujuan-tujuan tertentu. Misalnya untuk tujuan gerakan transaksi digital dan sebagainya.

Advertisement

“Sebab sistem pembayaran kali ini juga masih kolaborasi dengan Bank Indonesia. Jadi pembayaran nontunai masih menjadi tema untuk alat transaksi,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif