Bisnis
Kamis, 8 Juni 2023 - 14:08 WIB

Didirikan pada 1746! Ini Profil Lengkap dan Sejarah Bank Pertama di Indonesia

Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sejarah Bank Indonesia. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Bank yang kali pertama didirikan di Nusantara atau Indonesia bukanlah Bank Indonesia (BI) atau Bank negara Indonesia (BNI).

Bank yang kali pertama didirikan di Nusantara atau Indonesia pada 1746 yakni Bank van Courant en Van Leening.

Advertisement

Bank ini memiliki tugas memberikan pinjaman dengan jaminan emas, perak, perhiasan, dan barang-barang berharga lainnya. Pada 1752, bank pertama di Indonesia ini disempurnakan menjadi De Bank van Courant en Bank van Leening.

Dilansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id, bank pertama di Indonesia ini bertugas memberikan pinjaman kepada pegawai VOC agar mereka dapat menempatkan dan memutarkan uang mereka pada lembaga ini.

Advertisement

Dilansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id, bank pertama di Indonesia ini bertugas memberikan pinjaman kepada pegawai VOC agar mereka dapat menempatkan dan memutarkan uang mereka pada lembaga ini.

Hal itu dilakukan dengan memberikan imbalan bunga. Namun, sayangnya pada tahun 1818 Bank Courant en Bank Van Leening terpaksa tutup karena krisis keuangan.

Setelah bank pertama di Indonesia ini tutup, pada tahun 1828 didirikan De Javasche Bank yang menjadi cikal bakal Bank Indonesia.

Advertisement

Sebagai bank sirkulasi, DJB memiliki kewenangan untuk mencetak dan mengedarkan uang Gulden di wilayah Hindia Belanda.? Octrooi secara periodik diperpanjang setiap 10 tahun sekali.

De Javasche Bank merupakan bank sirkulasi pertama di Asia.? Pada tahun 1922 Pemerintah Belanda menerbitkan undang-undang De Javasche Bank Wet.

Pada 1951, muncul desakan kuat untuk mendirikan bank sentral sebagai wujud kedaulatan ekonomi Republik Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk membentuk Panitia Nasionalisasi DJB.

Advertisement

Pada 1968, Bank Indonesia berfungsi menyalurkan kredit komersial, namun berperan sebagai agen pembangunan dan pemegang kas negara.

Saat krisis moneter yang terjadi di Asia, BI mengambil langkah–langkah kebijakan penanggulangan krisis, seperti penerapan kebijakan floating exchange rate untuk nilai tukar, penutupan bank-bank bermasalah, dan restrukturisasi bank-bank yang tidak sehat.

Pada 1999, Bank Indonesia ditetapkan sebagai Bank Sentral yang bersifat independen. Tujuan BI antara lain yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah, dan menghapuskan tujuan sebagai agen pembangunan.

Advertisement

Hingga saat ini BI masih terus beroperasi dan menjalankan fungsinya untuk memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pengelolaan bidang Moneter, Sistem Pembayaran, dan Stabilitas Sistem Keuangan.

Berkembangnya BI saat ini tentu saja tak lepas dari Bank van Courant yang menjadi bank pertama di Indonesia pada 1746.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif