SOLOPOS.COM - Founder Jawara UMKM, Astrid Widayani, memaparkan program Jawara UMKM dalam acara Soft Launching Jawara UMKM Solo, di Solo Bistro, Jl. Slamet Riyadi, Solo, pada Senin (13/3/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) selalu didorong untuk naik kelas. Salah satunya melalui pogram inovasi jaringan wirausaha berdaya atau Jawara UMKM.

Founder Jawara UMKM, Astrid Widayani, dalam acara Soft Launching Jawara UMKM Solo di Solo Bistro, Jl. Slamet Riyadi, Solo, Senin (13/3/2023), mengatakan programnya berfokus pada pemberdayaan UMKM dan ibu rumah tangga dari keluarga pra-sejahtera yang ada di Solo.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Pelaku UMKM yang memiliki produk unggulan diberi jalan untuk pengembangan bisnis, pelatihan, akses permodalan, dan pendampingan komprehensif.

Menurut Astrid, para ibu rumah tangga dari keluarga produktif memiliki potensi besar. Mereka akan diberi jalan untuk mengembangkan bisnis, termasuk diberi pelatihan, dan pendampingan komprehensif.

Astrid menguraikan jumlah UMKM di Kota Solo cukup besar. Sebanyak 17.964 unit usaha atau 12,69 persen dari jumlah UMKM Jawa Tengah telah berkontribusi mendorong pergerakan ekononi Jawa Tengah.

Di sisi lain, perkembangan dunia digital harus selaras dengan peningkatan kualitas dan daya saing pelaku UMKM mulai dari hulu ke hilir.

Tujuannya agar mampu menjaga ketahanan, kemandirian, dan keberlangsungan usahanya dalam situasi disrupsi. Misalnya globalisasi, digitalisasi, ataupun pandemi Covid-19.

Astrid meniilai Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka adalah tokoh pemimpin yang sangat cukup konsen dengan pelaku UMKM.

Jawara UMKM Solo ini berupaya memberi pendampingan bagi UMKM, sejak tahap awal bimbingan mental, pembuatan produk, pengemasan, pemasaran, hingga promosi serta akses permodalan yang diperlukan oleh para pelaku UMKM.

Kemudian ada sinergitas dan kolaborasi dengan pihak-pihak eksternal yang membuat produk UMKM warga Solo bisa Go Global, Go Digital, dan Go Financial.

Menurut Astrid, Pemkot Solo tidak harus menggelontorkan anggaran secara langsung. Pemkot Solo hanya bertindak sebagai regulator dan fasilitator kegiatan.

Pengelolaan program Jawara UMKM Solo akan dinisiasi dan dilaksanakan oleh Tim Program Jawara UMKM bersama para UMKM Solo.

Selanjutnya, komunitas masyarakat Solo yang peduli pada program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat diajak berpartisipasi menjadi pelaksana. Mereka antara lain lembaga independen, konsultan bisnis, perbankan, dan swasta.

Pihak swasta memiliki andal dalam pendukung penyiapan anggaran kegiatan-kegiatan. Mereka diajak untuk peduli melalui pemberian dana corporate social responsibilty (CSR) atau bantuan lainnya.

“Ini secara prinsip kami ingin mendukung yang sudah dijalankan dimana menjadi prioritas dari Kota Solo, khususnya untuk pemberdayaan UMKM. Selain UMKM, kami juga berfokus di ibu-ibu rumah tangga, atau gender equality di Kota Solo, karena ternyata setelah masuk ke pengembangan umkm selama ini, memang mayoritas dari wanita, dari ibu-ibu, khususnya yang terdampak covid kemarin. Banyak yang akhirnya menggerakkan ekonomi dari sektor rumah tangga,” ujar Astrid saat ditemui Solopos.com seusai acara.

Lebih lanjut, Astrid menguraikan program ini akan berjalan selama setahun, mulai dari orientasi hingga program skill up.

Orientasi berupa pengenalan yang meliputi assement produk hingga legal dan finansial. Kemudian program skill up, misalnya desain, marketing, dan strategic management.

“Yang menarik sumber dayanya bukan hanya sumber daya manusia yang kami arahkan untuk inkubasi atau pelatihan pendampingan. Tetapi juga kami siapkan tempat untuk show case, kami siapkan tempat display untuk jualan, dan arahnya untuk pusat oleh-oleh kota solo yang berasal dari produk lokal Kota Solo,” papar Astrid.

Astrid mengaku akan mendorong UMKM dalam sektor kerajinan atau craft karena melihat potensi kewilayahan di Kota Solo yang besar.

“Kami benar-benar memastikan [UMKM] naik kelas, dengan adanya festival di akhir kegiatan, ada awarding juga nantinya akan muncul produk-produm lokal yang menjadi oleh-oleh khas kota solo, tidak hanya makanan,” ujar Astrid.

Timeline program Jawara UMKM ini dimulai pada Maret hingga April untuk pelatihan dan inkubasi bisnis, kemudian Agustus akan diadakan Festival Jawara UMKM Solo.

Dilanjutkan Juli hingga November ada pelatihan dan inkubasi bisnis, dan puncaknya Desember akan diadakan pesta akhir tahun Jawara UMKM Solo, yaitu awarding.

Astrid mengharapkan ouput dadi program ini adalah diadakannya pelatihan atau seminar dan pendampingan bisnis untuk membangun ekonomi kerakyatan di Solo.

Kemudian Pemkot melalui dinas terkait yang mengurus soal perizinan serta penerbitan sertifikay standar produk membuka stan khusus di momentum pelatihan atau seminar yang diselenggarakan.



Selanjutnya, diadakan roadshow Jawara UMKM Solo di kelurahan-kelurahan di Solo. Terbentuknya kerja sama dengan banyak pihak. Dibukanya Griya UMKM Solo sebagai toko pusat oleh-oleh untuk display produk unggulan UMKM Solo.

Kemudian gender equality atau kesetaraan gender. Sebabnya, inovasi ini membuktikan kalau penggerak ekonomi tidak hanya didominasi oleh laki-laki.

Terwujudnya sustainable cities and communities, pasalnya UMKM bisa menjadi tulang punggung bagi masyarakat. Sehingga, warga Solo bisa hidup dengan karya sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya