Solopos.com, SOLO — Bagi penjual perlengkapan bayi, saat ini susu formula menjadi komoditas yang paling banyak dicari dengan harga yang terus naik.
Beragam varian susu formula dijual di pasaran dengan harga mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah per bungkus. Harga susu yang paling mahal yakni untuk anak usia satu hingga tiga tahun.
Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan
Pedagang menilai, produk pangan pengganti air susu ibu yang dibuat dan dirancang khusus untuk memberi nutrisi pada bayi ini seharusnya juga mendapatkan perhatian dari pemerintah karena harga yang terus naik.
Salah satu pedagang perlengkapan bayi yang ditemui Solopos.com yakni Arridha Satria. Ia menyebut saat ini masyarakat Solo rata-rata membeli susu formula dengan harga Rp35.000 untuk isian 200 gram, atau Rp140.000 dengan isian sekitar 400 gram lebih.
“Macam-macam harganya tergantung merek sama jumlah isi per bungkusnya. Paling murah itu ya SGM sama Frisian Flag yang ukuran 400 gram, sekitar Rp35.000 sampai Rp50.000. Tapi sebenarnya tergantung preferensi orang tuanya, yang susu harga di atas Rp400.000 seperti Enfamil A plus ya banyak,” ujarnya Selasa (19/9/2023).
Arridha menambahkan, harga susu saat ini memang mahal. Namun, setiap merek juga bersaing sehingga memberikan pilihan bagi pembeli.
Ia tidak menampik, susu formula merupakan salah satu pengeluaran terbesar bagi para orang tua yang memiliki bayi.
“Sekarang harga susu memang terus naik dari tahun ke tahun meskipun memang enggak besar, paling Rp10.000 sampai Rp25.000 naiknya. Tapi ya, kembali lagi, merek susu itu beragam dan produknya masing-masing punya keunggulan sekaligus rentang harga yang bersaing. Saat ini memang secara kalkulasi per bulan susu memang yang paling banyak, kedua pakaian dan aksesoris, dan yang ketiga itu popok bayi,” ulasnya.
Pedagang perlengkapan bayi lainnya, Siti Aminah, juga mengatakan harga susu saat ini memang terus naik. Tetapi, kini merek susu formula kian beragam sehingga memudahkan pembeli untuk menyesuaikan dengan kebutuhan.
“Ya memang makin mahal, tapi semakin banyak merek susu formula. Jadi pembeli bisa menyesuaikan, butuhnya apa, misalkan mau yang harganya murah ya ada mereknya seperti SGM atau Vidoran, untuk usia berapa juga semuanya ada, mau yang mahal ya ada Morinaga atau Nutribaby. Peminatnya juga sama-sama banyaknya,” ujarnya.
Siti juga mengatakan, penjualan susu formula memang masih mendominasi, tapi secara kuantitas tidak jauh berbeda dibandingkan biskuit bayi atau penjualan popok.
“Memang penjualan susu paling banyak per bulan, tapi enggak jauh beda dibandingkan popok atau biskuit bayi. Secara harga sebenarnya popok yang mahal juga banyak, jadi enggak bisa dipastikan keuntungannya lebih banyak mana,” tegasnya.
Beberapa orang tua yang baru saja memiliki bayi mengatakan harga susu formula menjadi pengeluaran yang paling besar. Mereka bisa menghabiskan hingga Rp1 juta per bulan untuk membeli susu formula.
Mereka mengatakan, harga susu formula juga terus naik setiap tahunnya. Kondisi tersebut membuat orang tua harus pintar dalam mengatur keuangan, apalagi kebutuhan bayi yang juga tidak kalah penting lainnya seperti popok dan pakaian.
Warga Banjarsari, Avit Renaldi, 28, bercerita susu formula menjadi pengeluaran terbesarnya selain pakaian dan dokter untuk sang buah hati. Ia menyebut bisa mengeluarkan uang hingga Rp1 juta per bulan untuk susu formula.
“Orang tua saya menyarankan susu untuk anak usia 0-6 bulan itu harus yang bagus, meskipun juga asi masih jalan. Saya akhirnya beli Enfamil A yang 800 gram harganya Rp500.000, itu hanya cukup buat 25 hari paling banter, jadi seengaknya saya nyetok dua buah supaya enggak kehabisan. Secara kalkulasi bisa lebih dari Rp500.000 per bulannya, bahkan sampai Rp1 juta,” ulasnya saat ditemui Solopos.com, Rabu (20/9/2023).
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
