SOLOPOS.COM - Founder Dinasti Nusantara Group, KPA. Nicholas Nyoto Presetyo Dononagoro (tengah), memotong pita dalam peresmian Tower Dinasti Nusantara Group di Solo, Rabu (12/6/2024).(Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Tower Dinasti Nusantara Group dibuka di Solo, Rabu (12/6/2024). Tower tersebut akan menjadi pusat pendampingan UMKM, termasuk pendampingan untuk digital marketing untuk para pelaku UMKM di Solo dan sekitarnya.

Peresmian dilakukan langsung oleh Founder Dinasti Nusantara Group, KPA. Nicholas Nyoto Presetyo Dononagoro. Dia mengatakan selama ini banyak UMKM yang memiliki potensi. Namun karena belum mendapatkan pendampingan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi, maka perkembangannya tidak maksimal.

Promosi Telkom Dukung Startup untuk Berkontribusi dalam Pengembangan IKN

“Rata-rata kendala dalam mengakses perbankan. Di situ kami hadir, untuk melakukan pendampingan secara lengkap, termasuk nanti mengenai akses pembiayaan,” kata dia saat ditemui wartawan seusai acara peresmian tower yang ada di Jl. Yosodipuro No. 113, Mangkubumen, Banjarsari, Solo tersebut.

Dia juga mengatakan nantinya pendampingan juga dapat dilakukan dengan melibatkan sejumlah perusahaan yang bisa menjadi bapak asuh sesuai bidangnya, untuk para UMKM tersebut. Pendampingan juga akan dilakukan secara melekat.
Disebutkan, Tower Dinasti Nusantara Group di Solo memiliki sejumlah fasilitas, termasuk fasikitas digital marketing, ruang podcast, ruang studio untuk konten promosi dan sebagainya.

Pendampingan kepada UMKM nantinya akan dilakukan oleh tim dari RAPS yang juga berada di bawah naungan Dinasti Nusantara Group.

Kepala Cabang Dinasti Nusantara Group Solo, Annang Sadinu, yang juga direktur dari RAPS, mengatakan nantinya semua jenis produk UMKM bisa bergabung. Namun terebih dulu akan ada riset pasar dari UMKM yang akan bergabung tersebut, sekitar dua pekan.

“Semua produk boleh masuk ke kami, namun kami akan melakukan riset market dulu selama dua pekan. Mulai pasar, kualitas produk, kapasitas dan sebagainya. Sebab rata-rata UMKM, kalau dari 1-10 per hari untuk produksi masih mampu. Tapi kalau sudah di atas 100, biasanya UMKM sudah mulai terkendala. Maka kami hadir di sini untuk mengatasi persoalan itu,” kata dia.

Dia juga menyampaikan, UMKM yang bergabung dalam pendampingan tersebut nantinya juga tidak dipungut biaya, atau gratis.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya